Matahari Mulai Terbenam, Gerai Sudah Banyak Ditutup

Senin, 08 Juli 2024 | 14:53 WIB
Matahari Mulai Terbenam, Gerai Sudah Banyak Ditutup
Penampakan Mall Matahari saat ini. [TikTok/@kentang8000]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Matahari Departement Store Tbk lagi-lagi menutup dua gerai di Kota Tangerang dan dan Tangerang Selatan. Tepatnya di WTC Serpong dan Mal Balekota.

Penutupan tersebut bukanlah kali pertama. Sebelumnya, perusahaan retail fesyen itu sempat menutup 13 gerainya di sejumlah wilayah.

Salah satunya di SM Bogor, Matahari tutup gerai pada September 2021. Tiga bulan berselang, tutup gerai lagi di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Kemudian penutupan berlanjut di kawasan Bandung hingga Yogyakarta.

Meski ada gelombang penutupan, Matahari juga membuka dua gerai baru di Cianjur, Jawa Barat dan Batam, Kepulauan Riau pada 2021. Kemudian pada 2022, menargetkan pembukaan 10 gerai baru di seluruh di Indonesia.

Pihak manajemen Matahari mengatakan kini perusahaan sedang mengoptimalisasi portofolio gerai. Bagi gerai dengan performa kurang bagus, maka akan ditutup. Namun Matahari tetap membuka gerai di lokasi strategis lainnya.

Baca Juga: Daftar Toko Ritel Modern yang Tumbang di Era Jokowi, Matahari Terbaru

"Matahari terus berfokus pada rebranding dan modernisasi gerai-gerai utamanya, melanjutkan pembukaan 9 gerai pada tahun lalu dengan beberapa pembukaan gerai baru yang direncanakan untuk tahun 2024, termasuk penambahan gerai terkini di AEON Deltamas pada Maret 2024," ungkapnya, dikutip Senin (8/7/2024).

Sementara itu Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah membeberkan alasan lain penutupan gerai Matahari.

"Iya untuk Matahari problemnya banyak, barang impor yang masuk Indonesia tanpa bayar pajak, SNI dan sebagainya, itu berat. Jadi kuncinya pengetatan pembatasan untuk barang-barang yang ilegal impor supaya pabrik-pabrik yang membuat barangnya di Indonesia bisa bertahan," ucapnya.

Tak hanya itu, lanjut Budihardjo, Matahari juga kesulitan menjajakan produknya lantaran kalah saing dari gempuran produk impor yang harganya murah lewat online shopping.

Menurut Budihardjo, peminat di Indonesia masih besar menyukai brand ternama dunia. Sehingga mereka lebih memilih belanja di pasar premium luar negeri.

Baca Juga: Manajemen Matahari Bongkar Penyebab Tutup Dua Gerai di Tangerang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI