Penguatan Kurs Rupiah Bisa Terhalang Pidato Pamungkas Jerome Powell

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 08 Juli 2024 | 12:01 WIB
Penguatan Kurs Rupiah Bisa Terhalang Pidato Pamungkas Jerome Powell
Jerome Powell [Photo: Federal Reserve via federalreserve.gov]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Nilai tukar rupiah atau kurs rupiah (IDR) terhadap dolar AS pada perdagangan Senin berpotensi menguat di tengah meningkatnya tingkat pengangguran di Amerika Serikat (AS).

Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah melemah tipis sebesar dua poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.280 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di Rp16.278 per dolar AS.

"Tingkat pengangguran di AS naik dari 4 persen menjadi 4,1 persen," kata analis Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Senin (8/7/2024)

Lukman menjelaskan bahwa rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data Non-Farm Payroll (NFP) AS menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan.

Baca Juga: Alasan Jokowi Sebut Konser Taylor Swift dan Coldplay Jadi Penyebab Kurs Rupiah Turun

Meskipun penambahan pekerjaan pada bulan Juni sebesar 206 ribu lebih tinggi dari perkiraan 190 ribu, terdapat revisi penurunan yang signifikan pada bulan-bulan sebelumnya. Penambahan pekerjaan pada bulan Mei dan April 2024 direvisi turun masing-masing sebesar 54 ribu dan 57 ribu pekerjaan.

Namun, penguatan rupiah kemungkinan akan terbatas karena investor mengantisipasi beberapa data ekonomi penting AS minggu depan, seperti data inflasi dan pidato Ketua Bank Sentral AS, Jerome Powell. Hal ini membuat pergerakan rupiah cenderung stabil dalam rentang tertentu.

Lukman memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.225 per dolar AS hingga Rp16.325 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang sangat signifikan, karena dapat mempengaruhi harga barang impor, ekspor, dan bahkan investasi di pasar keuangan.

Oleh karena itu, pelaku pasar dan masyarakat perlu terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk mengantisipasi perubahan yang dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Kurs Rupiah Tembus Rp16.400, BI Siap Intervensi dengan Cadangan Devisa US$ 139 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI