“Ini akan memperkaya narasi kita bersama untuk melanjutkan pengajuan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke UNESCO,” ujarnya.
Irini menyatakan kolaborasi dalam program Muhibah Budaya Jalur Rempah bersama Malaysia juga akan terus ditingkatkan.
“Kita bisa tempuh lewat diskusi bilateral, melakukan proyek bersama yang melibatkan para ahli kedua negara, hingga pertukaran pelajar dan pemuda,” kata Irini.
Pemerintah Melaka, menurut Abdul Rauf, siap mengirim delegasinya ke Indonesia untuk bersilaturahmi melanjutkan kerja sama budaya kedua negara.
“Kami akan mengundang seni Indonesia ke Melaka Melaka juga akan mengantar artis seni budaya ke Indonesia,” ujarnya.
Exco Pelancongan, Warisan, Seni, dan Budaya Melaka YB Datu Wira Abdul Razak bin Abdul Rahman mengatakan, kolaborasi Malaysia dan Indonesia untuk mengajukan Jalur Rempah sebagai warisan dunia ke UNESCO bisa dibahas lebih jauh lewat komite bersama. Mereka ini nanti juga akan menyusun proposal ke UNESCO melibatkan Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya serta Kementerian Luar Negeri kedua negara.
Abdul Razak mengatakan program Muhibah Budaya Jalur Rempah adalah cara yang bagus dalam upaya melestarikan seni dan kebudayaan bersama di Malaysia dan Indonesia.
Dia mendukung jika acara serupa dijadikan ajang tahunan untuk memperkuat relasi Malaysia-Indonesia. Abdul Razak berharap kedatangan misi budaya ini memperluas peluang kolaborasi bagi Indonesia dan Malaysia di masa depan.
“Semoga kita bisa bekerja sama lebih jauh mempromosikan dan mendokumentasikan Jalur Rempah sebagai bagian kebudayaan di Melaka, Malaysia, dan Indonesia,” kata Abdul Razak.
Baca Juga: Perkuat Relasi Malaysia-RI Lewat Jalur Rempah, Ketua Menteri Melaka Akan Berdialog dengan Prabowo
Sebelum merapat di Melaka, KRI Dewaruci singgah di sejumlah kota di Indonesia seperti Belitung Timur, Dumai, dan Sabang. KRI Dewaruci bertolak dari pelabuhan Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok, Jakarta, pada 7 Juni 2024. Delegasi Indonesia dijadwalkan berlayar kembali dan tiba di Jakarta pada 17 Juli mendatang.