PT PIS Jadi Pengangkut LPG Terbesar di Asia Tenggara: Kolaborasi BGN Turkiye, Tambah Armada Kapal Produksi Hyundai

Sabtu, 06 Juli 2024 | 14:52 WIB
PT PIS Jadi Pengangkut LPG Terbesar di Asia Tenggara: Kolaborasi BGN Turkiye, Tambah Armada Kapal Produksi Hyundai
Penandatanganan kerja sama antara PT Pertamina International Shipping (PIS) dan salah satu unit usaha BGN, sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional, untuk membangun dan menambah dua kapal tanker LPG raksasa atau very large gas carrier (VLGC), yang dilakukan CEO PIS Yoki Firnandi (kanan) dan CEO BGN Trading Emin Imanov (kiri) di Istanbul, Turkiye, Senin (1/7/2024) [ANTARA/HO-PT PIS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa konsumsi Liquid Petroleum Gas (LPG) di Indonesia mencapai 8,7 juta ton pada 2023. Atau naik 1,73 persen dari tahun sebelumnya. Angka ini adalah konsumsi tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Untuk distribusi LPG dibutuhkan kapal tanker super besar atau very large gas carrier (VLGC), dan PT Pertamina International Shipping (PIS) serta BGN, sebuah perusahaan perdagangan komoditas internasional yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan kapasitas pengangkutan LPG.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, PT Pertamina International Shipping (PIS) pekan lalu menandatangani kerja sama dengan salah satu unit usaha BGN untuk membangun dan menambah dua kapal tanker liquid petroleum gas (LPG) raksasa atau very large gas carrier (VLGC).

Penandatanganan kerja sama digelar di Istanbul, Turkiye, oleh CEO PIS Yoki Firnandi dan CEO BGN Trading Emin Imanov pada 1 Juli 2024, dan disaksikan Group CEO BGN Rüya Bayegan.

Baca Juga: Batik Mandau Jadi Kerajinan Ekonomi Kreatif Binaan PT PHR

Dalam kesepakatan kerja sama ini, kedua belah pihak akan membentuk struktur kepemilikan bersama dengan penyedia layanan pengiriman serta penyewaan kapal oleh BGN secara jangka panjang.

Dua VLGC baru direncanakan memiliki kapasitas 88.000 meter kubik, berbahan bakar ganda atau dual-fuel yang dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak dan LPG. Masing-masing kapal berbobot mati (deadweight tonnage/DWT) sekitar 55.000 MT dengan draft sekitar 12 m, dan panjang sekitar 230 m, dan akan dibangun perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia, HD Hyundai Heavy Industries Co Ltd.

Guna mewujudkan kerja sama ini, kedua belah pihak tengah mengeksplorasi pendirian perusahaan joint venture baru atau menggunakan perusahaan yang sudah ada untuk kepemilikan VLGC bersama.

"Kami percaya ini akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekspansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina Group," jelas Yoki Firnandi, CEO PIS.

Operasional PIS saat ini berkontribusi terhadap pencapaian Indonesia yang berada di atas rata-rata untuk Global Green Security Index khususnya dalam distribusi energi, keamanan energi, dan aksesibilitas.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Dorong Perubahan Positif Berkelanjutan Melalui program TJSL

Dengan ekspansi yang terus dilakukan, Yoki Firnandi yakin kerja sama dengan BGN adalah langkah yang tepat dalam mengusung visi ketahanan energi nasional.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Group yang turut hadir menyaksikan penandatanganan kerja sama ini menyatakan kolaborasi ini adalah langkah memperkuat kapabilitas operasional perusahaan.

"Tidak hanya itu, kami juga percaya ini akan memperluas pasar baru dan portofolio kargo dari PIS. Inisiatif ini sama pentingnya dengan ekspansi dan implementasi teknologi untuk mendukung program keberlanjutan lingkungan Pertamina," tandas Nicke Widyawati.

Group CEO BGN Rüya Bayegan menambahkan pihaknya bangga dapat meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan. Serta menilai kerja sama kedua perusahaan dapat berkontribusi dalam memperluas sekaligus mempererat hubungan kedua negara.

"BGN terus melanjutkan peran kunci dalam mengantarkan LPG dan komoditas energi lainnya yang dapat memenuhi permintaan global serta mendorong transisi energi," tukas Rüya Bayegan.

PIS dan BGN sebelumnya telah berkolaborasi dalam pengadaan VLGC Tulip dan Bergenia pada Januari 2024. Kerja sama itu menjadikan PIS sebagai perusahaan pengangkut LPG terbesar di Asia Tenggara.

"Armada pengangkut LPG baru dan efisien ini akan menyokong pertumbuhan BGN sebagai platform perdagangan energi internasional. Saya percaya kerja sama ini dapat membuahkan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak," lanjut Rüya Bayegan.

Kolaborasi antara kedua perusahaan turut mengeksplorasi potensi kemitraan dalam era transisi energi, termasuk pengangkutan LPG dan petrokimia.

"BGN adalah partner strategis PIS dan Pertamina Group dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Tahun lalu, kami menandatangani kesepakatan pertama di Abu Dhabi. Kini, kami berada di sini untuk menandatangani kesepakatan lainnya untuk co-owning dua unit VLGC yang akan dikirim pada 2027. Kami senang dapat mendukung dan memperkuat kerja sama antara kedua perusahaan," pungkas Yoki Firnandi, CEO PIS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI