Suara.com - Batik mandau adalah salah satu pusat kerajinan ekonomi kreatif binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, PT PHR membangkan batik ini melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR dan menggandeng Politeknik Bengkalis untuk mendukung penuh aktivitas kerajinan batik mandau.
Pertamina Hulu Rokan (PHR) mendorong batik mandau menjadi ikon daerah Riau, Dan salah satu implementasinya mendukung ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Siak, Riau, membuat karya seni batik mandau di kain ukuran 5 m2. Juga membantu peralatan membatik.
Menurut Rudi Ariffianto, Corporate Secretary PHR WK Rokan, selain tetap fokus operasi yang unggul dan selamat untuk memproduksi minyak dan gas, PHR siap mendorong ibu-ibu PKK dan masyarakat untuk memproduksi batik mandau.
Baca Juga: Maskapai Penerbangan Tambah Rute ke Labuan Bajo, Sektor Ekraf Makin Melejit
Batik adalah asli karya bangsa Indonesia, berasal dari perpaduan antara seni dan teknologi leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia mampu berkembang hingga sampai tingkatan desain atau motif hingga prosesnya.
"Kami mengapresiasi karya seni ibu-ibu PKK, selain jadi ikon, batik ini sekaligus jadi kebanggaan daerah," jelas Rudi Ariffianto.
“Batik mandau ini telah meramaikan pameran Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas) Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbangsel) pada 2023 di Batam, Kepulauan Riau," lanjutnya.
Dalam Forkanas batik mandau tampil sebagai nominasi "booth" terbaik yang diikuti puluhan perusahaan migas di Indonesia.
Begitu juga di SMEXPO Pekanbaru pada November 2023, batik mandau menjadi perhatian berbagai konsumen lokal dan internasional.
Baca Juga: Festival Mini Titik Kumpul 2024, Penggerak Ekonomi Kreatif di Flores Timur Bukukan Cuan Menarik
Lantas terbaru, batik mandau kembali memeriahkan Pre-IOG SCM and NCB Summit 2024 di Batam.
Dalam pembuatan batik 5 m2 di Workshop Batik Mandau, Jalan Jenderal Sudirman
Duri, Bengkalis, Riau, tampak Aslinda, seorang perajin batik melukiskan canting di atas kain putih, mengikuti garis dan pola yang telah dibuat.
Dalam beberapa jam kemudian, kain putih yang dibentang dengan bingkai ini berubah menjadi kain batik lengkap dengan ornamen khas Tanah Melayu.
"Ini namanya motif nanas, ada juga gambar pompa angguk yang lazim terlihat di lapangan industri migas, khususnya di Blok Rokan, Riau," jelasnya.
Motif pompa angguk belakangan menjadi ikon batik mandau. Selain unik, motif pompa angguk memiliki makna dan filosofi sangat melekat dengan kehidupan masyarakat Duri, Bengkalis yang dikenal sebagai daerah pemilik lapangan migas terbesar di Indonesia.
Selain motif bernuansa migas, batik mandau yang diproduksi sekelompok perempuan kreatif dari PKK Kecamatan Mandau ini juga melukiskan berbagai motif batik nuansa melayu pucuk rebung, bunga melati, daun duri, bolu kemojo hingga ambang 'Bermasa' sebagai tagline Kabupaten Bengkalis. singkatan dari Bermarwah, Maju dan Sejahtera.