Suara.com - Patchouli atau nilam adalah tanaman semak yang bisa diolah menjadi minyak atsiri. Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh adalah perguruan tinggi di Tanah Air yang mengembangkan riset dan inovasi nilam lewat Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT).
Dikutip dari kantor berita Antara, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Yang Mulia Ina Lepel mengadakan kunjungan kerja dan diskusi informal bersama civitas akademika dan ARC Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Ina Lepel menyatakan bahwa inovasi nilam oleh ARC PUIPT USK Banda Aceh bisa menjadi percontohan untuk perguruan tinggi lainnya.
"Inovasi nilam ini menjadi salah satu contoh terbaik , bagaimana kampus mengembangkan inovasi riset," jelas Duta Besar Ina Lepel, di Banda Aceh, pada Jumat (5/7/2024).
Baca Juga: Kunjungan Presiden RI ke Bulukumba: Pantai Pasir Putih Tanjung Bira Sarat Nilai Ekonomi
Menurutnya, inovasi nilam yang dilakukan ARC USK Banda Aceh sudah menghasilkan banyak produk yang berkualitas, seperti parfum, kosmetik, hand sanitizer dan lainnya.
Dari produk inovasi, kampus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh telah menyediakan produk komersial yang bisa menjadi pemasukan bagi universitas. Inilah salah satu contoh keberhasilan bisnis yang dilakukan di kampus.
"Tadi saya melihat dan mencoba sendiri, produk dari patchouli di USK store. Sungguh mengagumkan, produk komersial semacam itu bisa dihasilkan oleh universitas," ungkap Ina Lepel.
Ia menambahkan, selama ini Jerman membeli patchouli dari India. Kemudian baru diketahui bahwa nilam yang dibeli itu berasal dari Indonesia, khususnya Aceh sebagai penghasil nilam terbaik.
Karena itu, Ina Lepel sebagai Duta Besar Jerman akan mengupayakan rkomunikasi dengan perusahaan di negaranya untuk menjalin hubungan perdagangan sektor nilam dengan Indonesia.
Baca Juga: Lebah Berikan Nilai Ekonomi, KPI Jadikan Warga Sungai Pakning Bertani di Sekitar Pekarangan
"Saya akan mencoba melakukan pembicaraan tentang kemungkinan kolaborasi antara perusahaan Jerman dan Indonesia terkait perdagangan patchouli," tandas Ina Lepel.
Kekinian, ARC USK Banda Aceh sedang bekerja sama dengan Fraunhofer Institute Jerman mengembangkan produk skincare dan kosmetika dari minyak nilam.
Selain itu, produk-produk inovasi nilam USK juga sudah mengikuti expo inovasi terbesar dunia di Hannover Messe pada Mei 2023.
Wakil Rektor I USK, Agussabti mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Jerman atas kunjungannya, dan USK siap bekerja sama dengan Jerman dalam berbagai bidang. Apalagi banyak dosen USK adalah alumni dari berbagai universitas ternama di Jerman.
USK memiliki 12 fakultas dan lebih dari 140 prodi dengan 34 ribu mahasiswa dan sekitar 1.700 dosen. Inilah potensi besar untuk bisa melaksanakan berbagai program kerja sama antara dua negara.
"USK siap bekerja sama dalam kolaborasi pendidikan, penelitian, inovasi dan bisnis dengan berbagai institusi Jerman di masa yang akan datang," sambut Agussabti.