Suara.com - Hilirisasi hasil penelitian untuk komersialisasi telah diwujudkan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dengan cara membentuk unit pengelola bisnis.
Dikutip dari kantor berita Antara, komersialisasi hasil penelitian ini bisa menjadi sumber pendapatan perguruan tinggi. Sekaligus menambah manfaat bagi masyarakat luas.
"ULM sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan pengelolaan keuangan badan layanan umum (PK-BLU) harus memiliki unit pengelola bisnis yang dimulai tahun ini," jelas Prof Ahmad Alim Bachri, Rektor ULM di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Kamis (4/7/2024).
Sebagai awal langkah komersialisasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ULM mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentan evaluasi dan hilirisasi hasil penelitian perguruan tinggi.
Yaitu dengan menghadirkan beberapa narasumber. Antara lain Ahmad Gamal dari Direktorat Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia.
Ia membahas penguatan riset dan inovasi perguruan tinggi sebagai sumber income kampus.
Kemudian ada Prof Nurul Taufiqu Rochman dari Pusat Material Maju BRIN yang menyampaikan materi penguatan riset yang berorientasi produk.
Prof Kuwat Triyana dari Departemen Fisika FMIPA UGM memaparkan praktik terbaik hilirisasi riset perguruan tinggi di UGM.
Rektor ULM menyatakan di masa depan riset tidak boleh lagi hanya tumpukan kertas dan publikasi di berbagai media sebagai syarat dosen naik pangkat. Akan tetapi harus ditindaklanjuti dengan hilirisasi untuk komersialisasi dalam bentuk produk unggulan.
Baca Juga: 100 Peserta Termasuk UMKM Ambil Bagian dalam Indonesia Maju Expo dan Forum 2024
"Misalnya penelitian obat-obatan diwujudkan dalam bentuk produksi obat lalu dipasarkan, nantinya ada pabrikasi sehingga menyerap tenaga kerja dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat," kata Prof Ahmad Alim Bachri.