Suara.com - Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) RI ternyata masih menjadi keluhan bagi sejumlah kalangan pengusaha, mereka mengaku kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja yang benar-benar pas bagi industri mereka.
Isu ini menyeruak dalam diskusi Ruang Gagasan yang dipelopori oleh Core Indonesia bersama Suara.com bertajuk "Magang Sampai Jadi Pebisnis Muda? Emang Bisa? di Jakarta pada Kamis (4/7/2024).
Founder sekaligus Chairman ADCORP Adhia Arryman mengakui kondisi tersebut. "Boleh dibilang saat ini kualitas SDM RI masih di bawah standar," kata dia.
Dikatakan Adhia kualitas tenaga kerja di Indonesia dianggap masih rendah, sehingga belum mampu merespons perkembangan kebutuhan industri. Hal itulah yang kemudian menyebabkan produktivitas dan daya saing Indonesia masih tertinggal dari negara lain.
Apalagi kata Adhia saat ini persaingan tenaga kerja manusia semakin ketat dengan hadirnya kemajuan teknologi berupa robot hingga Artificial Intelligence (AI), dikatakan dia hampir seluruh industri mulai beralih ke teknologi satu ini.
"Jadi yang paling penting saat ini tenaga kerja kita itu harus berpikir dengan mematangkan keahlian yang tidak bisa digantikan dengan teknologi. Harusnya subjek kita itu kedepan ini," katanya.
Berdasarkan data tingkat daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia di dunia naik empat peringkat dalam riset International Institute for Management Development (IMD) World Talent Ranking (WTR) pada 2023.
IMD WTR 2023 mengevaluasi tiga faktor penentu, yaitu investasi dan pengembangan SDM, daya tarik bagi SDM asing, serta tingkat kesiapan untuk mempertahankan SDM di dalam negeri.
Berdasarkan hasil penelitian WTR, Indonesia telah melakukan sejumlah perbaikan terkait tingkat investasi dan pengembangan SDM. Penerapan kerja magang (peringkat 10 dunia) dan prioritas pelatihan di tempat kerja (peringkat 14 dunia) berkontribusi mendongkrak kualitas kompetensi SDM Indonesia.
Baca Juga: Tingkatkan SDM, Sarana Jaya dan Universitas Brawijaya Jalin Kerjasama Strategis