"Impor buah-buah dingin Rp19,1 triliun, tahun lalu. Bayangkan, inikan banyak banget. Jadi salah satu tujuan kita sebelum ekspor (produk GGF), kita pastikan dulu di Indonesia terpenuhi. Itu saja dulu. Ya harapannya dengan kita memenuhi kebutuhan pasar, kita tidak perlu defisit buah-buahan. Rupiah turun terus, kita impor terus. Anak-anak kita sudah enggak makan buah Indonesia lagi, makannya apel Mandarin, pir, anggur. kesemek dan kedondong sudah lupa," imbuhnya.
Langkah lain yang dilakukan GGF untuk menekan impor adalah dengan terus memperkenalkan kepada masyarakat tentang buah-buah lokal. Adapun untuk memenhui kebutuhan buah dalam negeri, GGF menggandeng petani plasma demi memproduksi buah-buahan berkualitas. Untuk pisang sunpride, GGF telah memberdayakan sekitar 1.200 petani.
"Kami sekarang sudah mempunyai 1.200 petani, rencana ke depan kami butuh 10.000 petani untuk memenuhi kebutuhan buah dalam negeri," pungkasnya.