Suara.com - Penggunaan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) berperan penting dalam mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.
Dikutip dari kantor berita Antara, selaras dengan penugasan pemerintah kepada PT PLN (Persero) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan, maka ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU).
Berlokasi di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya), Jakarta pada Rabu (3/7/2024), PLN menandatangani 30 set MoU dan perjanjian kerja sama dengan 28 mitra badan usaha terkait pengembangan dan penyediaan charging. Kerja sama ini sebagai upaya memperkuat ekosistem EV di Indonesia.
Lewat kolaborasi, PLN dan 28 mitra mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik lewat penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Baik roda dua mau pun empat, stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) dan layanan home charging services.
Baca Juga: Realisasi Investasi Rp 71,36 T: Ekosistem Baterai EV Terbesar ASEAN Hadir di Indonesia
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN mengatakan bahwa PLN berkomitmen untuk mendukung penuh langkah pemerintah dalam mengakselerasi ekosistem EV di Indonesia.
"Sebagai lokomotif transisi energi, PLN tidak bisa menghadapi ini dalam suasana kesendirian. Kami telah dan akan terus berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk mendorong kenyamanan bagi pengguna EV melalui penyediaan infrastruktur pengisian baterai secara masif," jelasnya.
Edi Srimulyanti, Direktur Retail dan Niaga PLN mengatakan ekosistem kendaraan listrik terus tumbuh dan semakin berkembang pesat.
Hal itu didukung pemerintah yang memberikan stimulus dan insentif dalam pembelian kendaraan listrik. Serta kemudahan dari PLN dalam pemasangan baru, penambahan daya hingga harga spesial pengisian daya listrik di rumah.
"Lewat berbagai stimulus dan dukungan yang diberikan saat ini pertumbuhan kendaraan listrik relatif signifikan. Pencapaian positif ini akan kami teruskan dengan memastikan keandalan ekosistem EV sehingga masyarakat semakin yakin untuk beralih dari kendaraan fosil ke EV," lanjut Edi Srimulyanti.
"Selaras dengan penugasan oleh pemerintah pada PLN, kami mendorong bapak ibu sekalian untuk dapat bersama-sama melakukan pengembangan dan menyediakan infrastruktur charging kendaraan listrik," tukasnya.
Langkah strategis juga penting bagi perseroan guna mendukung target penambahan 3.000 unit SPKLU dan 250 unit SPBKLU di 2024.
Melalui kolaborasi itu juga nantinya diharapkan akan semakin terbuka peluang peningkatan capability building dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
Budi Setyadi, Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia menyampaikan bahwa inisiasi kolaborasi PLN dan 28 mitra lewat penguatan ekosistem kendaraan listrik berkontribusi penting menghapus kekhawatiran masyarakat tentang menggunakan kendaraan listrik.
"Kami sangat berterima kasih kepada PLN yang menginisiasi kolaborasi ini dan mudah-mudahan MoU kali ini dapat segera dilaksanakan, termasuk mungkin penandatangan kerja sama nantinya akan berdampak cukup signifikan," ungkap Budi Setyadi.
Ia menambahkan bahwa penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu solusi dalam memperbaiki kualitas udara dan menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK). Khususnya di wilayah Jabodetabek yang pernah menempati posisi ketiga sebagai kota berpolusi tertinggi di dunia.
Sedangkan Dannif Danusaputro, Ketua Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik menyatakan kehadiran infrastruktur kendaraan listrik memegang peranan penting guna mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.