Suara.com - Anak-anak muda berperan signifikan pada terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang bisnis. Berbekal kemampuannya dalam berkreasi dan berinovasi, didukung oleh penerapan teknologi, terutama teknologi digital, didukung konsep bisnis yang lebih mengutamakan kolaborasi ketimbang kompetisi, mengutamakan sharing ketimbang owning atau memiliki, anak-anak muda tersebut mampu merombak tatanan bisnis. Bahkan bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga global.
Demikian ditegaskan Dr. Iman Permana, BS(PE), MM, Chairman International Conference on Family Business and Entrepreneurship atau ICFBE 2024. ICFBE adalah konferensi internasional yang secara rutin diselenggarakan oleh Fakultas Bisnis, Presuniv University (Presuniv). ICFBE pertama kali diselenggarakan tahun 2017 di kawasan wisata Sanur, Bali. Kali ini ICFBE memasuki tahun ke-8, dan akan diselenggarakan di Filipina pada 9-10 Oktober 2024.
Iman Permana menjelaskan, hingga saat ini Presuniv sudah tujuh kali berturut-turut menyelenggarakan ICFBE. Selama kurun waktu tersebut, ICFBE sudah menghadirkan lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari kalangan akademisi, praktisi bisnis, dan pemerintahan. Mereka datang dari 15 negara yang berbeda.
Pada konferensi internasional tersebut, seluruh peserta akan membagikan hasil-hasil riset terbarunya, meng-up date berbagai informasi dan best practice yang terjadi di negaranya masing-masing terkait dengan bisnis keluarga dan kewirausahaan, termasuk perubahan kebijakan dan kondisi perekonomian nasionalnya.
Baca Juga: Atasi Korosi dengan Mengaplikasikan Vinyl Ester Glass Flake
Untuk tahun ini ICFBE mengusung tema Empowering Creativity and Innovation: Youth and Technopreneurship. Selaras dengan topik tersebut, menurut Iman, wajah bisnis anak-anak muda tersebut akan menjadi salah satu topik menarik yang dikemas dalam research track Youth and Entrepreneurship Development. Dan, topik tentang peran anak-anak muda, bersama dengan sembilan research tracks lainnya, akan dibahas secara mendetail dalam ajang ICFBE 2024.
Selain topik Youth and Entrepreneurship Development, sembilan research tracks lain adalah Agricultural and Fisheries Business; Technology and Advancement Innovation; Gender and Equality Empowerment; Family Business Governance and Entrepreneurship; Sustainability Development and Resilience; Education and Management; Legal Framework, Safety and Security; Food Sustainability, Health, and Nutrition; Leadership Practice and Organizational Administration. “Kami menilai topik-topik tersebut sudah mencakup berbagai isu terbaru pada family business dan entrepreneurship,” ucap Iman.
Iman mengungkapkan, ada sejumlah tokoh yang akan menjadi pembicara dalam ajang ICFBE 2024. Dari kalangan akademisi, di antaranya, President & CEO International Council for Small Business (ICSB) yang juga profesor manajemen di George Washington University School of Business, Amerika Serikat, Prof. Ayman el Tarabishy, Chairman ICSB yang juga International Chancellor Presuniv Prof. Ki-chan Kim, Prof. Rajesh Khajuria dari FPT University di Vietnam, Bambang Trigunarsyah, Ph.D, Assoc. Prof. of Project Management dari RMIT, Australia, Jhanghiz Syahrivar, Ph.D., pakar marketing dari Presuniv, dan beberapa pembicara lainnya.
Sementara, dari kalangan pemerintahan akan hadir dua gubernur dari Filipina, yakni Gubernur Provinsi Iloilo, Arthur Defensor, dan Gubernur Provinsi Capiz, Fredenli Castro, serta Walikota Iloilo Jerry P. Trenas dan Walikota Roxas City Ronnie Davidas. Lalu, Rachel Nufable, Regional Director, Department of Trade and Industry, juga akan menjadi salah satu pembicara dalam ajang ICFBE 2024.
Dua anggota Kongres Filipina juga akan hadir, yakni James Ang Jr. dan Ferjenel Biron. Lalu, akan hadir pula Norwin Mark Castro, Sekretaris Jenderal Philippine-Indonesia Business Council, dan Danile So Chan, President Roxas City Filipino-Chinesse Chamber of Commerce. Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo direncanakan juga akan menghadiri ICBFE 2024 tersebut.
Baca Juga: LEKAT: Azidna: Atasi Tantangan Merintis Bisnis saat Masih Kuliah
Dari kalangan bisnis, hadir sejumlah pengusaha terkemuka dari Filipina. Mereka adalah Edgar “Injap” Jaruda Sia II, Chairman Double Dragon Properties yang juga pendiri jaringan restoran Mang Inasal Fast Food, pemilik Bread Basket Haya Ong Viterbo, dan Jose Neri Ong, CEO & President Pueblo de Panay Inc.
Menurut Iman Permana, Filipina menjadi pilihan setelah pada tahun sebelumnya, yakni ICFBE 2023, diselenggarakan di Kota Kuching, Sarawak, Malaysia. Kata Iman, “Kami berharap ICFBE pada tahun-tahun berikutnya dapat diselenggarakan di berbagai kota di ASEAN, atau bahkan di Asia.” Pada ICFBE 2024, ungkap Iman, Presuniv akan bekerja sama dengan tiga kampus dari Filipina.
Perihal pilihan Iloilo dan Roxas City, Lead Partnership ICFBE 2024 Maria Jacinta Arquisola, MHRM, Ph.D., menjelaskan bahwa dua kota di Filipina tersebut terkenal memiliki sejumlah kekayaan wisata. Iloilo, misalnya, terkenal karena memiliki festival yang meriah dengan kuliner yang autentik.
“Selama konferensi, peserta juga bisa menjelajahi Iloilo River Esplanade, mencicipi La Paz Batchoy yang terkenal, serta mengunjungi beberapa landmark yang ada di sana, seperti Gereja Molo yang bersejarah dan beberapa lainnya,” papar Jacinta, yang juga lahir di Filipina.
Akan halnya Roxas City, menurut Jacinta, kota itu terkenal dengan kekayaan hasil lautnya, seperti kepiting, lobster, aneka kerang dan ikan.
“Itu sebabnya Roxas City juga mendapat julukan sebagai Ibukota Seafood Filipina,” tegas dia.
Selain kuliner hasil laut, Roxas City juga memiliki bangunan-bangunan warisan Spanyol, seperti Katedral Kota Roxas Lama, Thomas de Villanueva, dan beberapa lainnya.
Jadi, lanjut Jacinta, meski konferensi internasional yang membahas hasil riset kental dengan nuansa akademis, peserta tetap dapat menikmati keindahan wisata dan kekayaan kuliner yang ada di Iloilo dan Roxas City.
“Kami sengaja merancang konsep ini agar peserta konferensi tidak jenuh,” katanya.