Lebah Berikan Nilai Ekonomi, KPI Jadikan Warga Sungai Pakning Bertani di Sekitar Pekarangan

Kamis, 04 Juli 2024 | 10:57 WIB
Lebah Berikan Nilai Ekonomi, KPI Jadikan Warga Sungai Pakning Bertani di Sekitar Pekarangan
Anggota Kelompok Budidaya Madu Bien binaan PT Kilang Pertamia Internasional (KPI) Unit Sungai Pakning tengah memanen madu dari sarang lebah trigona di Dusun Bakti, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis, Riau [ANTARA/HO-KPI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rahmadi, Ketua Kelompok Budidaya Madu Bien dan anggotanya membudidayakan lebah madu di sekitar rumah.

Kotak tempat sarang lebah diletakkan di atas bangku kecil di halaman rumah. Lebah yang dibudidayakan adalah jenis Apis trigona, berwarna hitam, berukuran kecil sekitar 4 mm dan tidak menyengat.

Produk madu Rahmadi diberi merek Biene dan dijual dalam bentuk curah mau pun kemasan. Madu curah biasa dikirim ke Pekanbaru.

Sementara, produk kemasan 225 ml dijual di kisaran Rp 65.000 – Rp 75.000 secara daring di marketplace. Produk sudah mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal.

"Madu trigona menjadi unggulan. Per kati atau sebotol kecap kaca, kira-kira 650 ml harganya Rp 250 ribu," ujar Rahmadi.

Madu lebah trigona dikenal sebagai pendukung imunitas tubuh, banyak dicari ketika selama pandemi COVID-19. Permintaan madu tidak hanya dari Bengkalis dan Pekanbaru, namun luar daerah.

"Total pendapatan kelompok saat ini sudah ratusan juta rupiah," tandas Rahmadi.

Keberhasilan Rahmadi dan anggota kelompoknya telah mendorong minat warga lain untuk belajar budi daya madu.

Dipaparkannya sudah ada 50 orang dari Desa Tanjung Leban dan 60 dari luar desa yang berbagi ilmu budidaya lebah madu.

Baca Juga: Tanah Bersertifikat Tambah Nilai Ekonomi, Sekda Kota Palangkaraya Beberkan Manfaat Ini

"Sekarang kami menjadi pionir dalam kegiatan budidaya madu hutan gambut di kawasan Kecamatan Bandar Laksamana, melalui penerapan budidaya dan pemanenan yang berorientasi ramah lingkungan," tukas Rahmadi bangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI