Suara.com - Harga minyak dunia berbalik naik pada perdagangan Rabu (3/7) atau Kamis (4/7) pagi WIB hingga 1 persen. Kenaikan harga minyak dunia imbas dari pasokan minyak mentah Amerika Serikat turun besar, imbas peningkatan yang tinggi.
Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (4/7/2024), harga minyak dunia jenis Brent untuk kontrak September sebesar USD 87,34 per barel, naik USD 1,10, atau 1,28 persen.
Sedangkan, harga minyak dunia West Texas Intermediate untuk kontrak Agustus dibanderol USD 83,88 per barel, naik USD 1,07, atau 1,29 persen.
"Baik bensin maupun sulingan juga menunjukkan penurunan meskipun terjadi peningkatan produksi di kilang, dengan permintaan tersirat yang lebih tinggi untuk keduanya—terutama bensin—karena stasiun pengisian bahan bakar menimbun stok menjelang libur panjang Hari Kemerdekaan," ujar Matt Smith, kepala analis minyak di Kpler.
Baca Juga: Kekhawatiran Pasokan Pudar, Harga Minyak Dunia Anjlok
Sementara, Patrick De Haan, kepala analisis minyak bumi di GasBuddy, mengatakan harga BBM telah naik menjelang liburan imbas dari kenaikan harga minyak mentah sebesar USD 10 dalam beberapa minggu terakhir.
Minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent juga telah mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada hari Selasa, karena kekhawatiran bahwa Badai Beryl dapat menghantam infrastruktur minyak Gulf Coast.
Namun, harga minyak dunia justru lebih rendah, karena badai diperkirakan tidak akan menghantam ladang minyak Texas selatan.
Helima Croft, kepala strategi komoditas global di RBC Capital Markets, mengatakan dampak badai terhadap harga minyak menjadi tak berpengaruh, karena AS tidak lagi bergantung pada produksi minyak lepas pantai.
"Dulu kita mengira badai sebagai perkembangan potensial yang menguntungkan bagi pasar minyak dalam jangka pendek, tetapi kini gambarannya tidak begitu jelas," kata Croft.
Baca Juga: Alami Kenaikan, Harga Minyak Dunia Tembus Level Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir