Suara.com - Peserta Persiapan Keberangkatan (PK) LPDP RI ke 233 (PK-233) dengan nama angkatan “Gemintang Aksara” melakukan upaya peningkatan kesadaran literasi anak dan remaja pada pelaksanaan proyek sosialnya.
Dengan semangat "pergi untuk kembali," PK-233 berkomitmen untuk mengabdi dan memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia setelah menyelesaikan studi.
Melalui inisiatif ini, PK-233 berharap dapat meningkatkan literasi membaca terutama bagi anak dan kesadaran akan bahaya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) melalui ranah digital khususnya bagi remaja Indonesia, sebagai langkah awal dalam perjalanan untuk membawa perubahan positif bagi tanah air.
Proyek sosial ini didasari oleh fakta tentang rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Menurut data Program For International Student Assessment (PISA) pada tahun 2023, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara. Selain itu, tema ini juga sejalan dengan nama angkatan yang bermakna menerangi dunia dengan pengetahuan, kreativitas, dan semangatnya dalam bercerita.
Baca Juga: Beasiswa LPDP Tahap 2 2024 Dibuka Lagi, Ini Jadwal Lengkap Pendaftarannya
Mengusung tema besar tentang literasi untuk generasi muda, Gemintang Aksara berhasil mendonasikan lebih dari 440 buku ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang disalurkan melalui tiga komunitas. Ketiga komunitas tersebut yaitu Bagi Buku NTT di Kabupaten Sumba NTT, Kammaimo Sikola di Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan, dan Komunitas Konservasi Indonesia Warsi di Kabupaten Malinau Kalimantan Utara.
Di Jakarta, Gemintang Aksara juga telah mengadakan kelas bercerita untuk siswa kelas 2-4 dan kelas menulis untuk siswa kelas 5-6 di SDN 01 Ancol pada 27 Juni 2024. Hasil tulisan siswa tersebut akan dibukukan sebagai bentuk apresiasi kepada para siswa agar terus menumbuhkan semangat meningkatkan kemampuan literasi.
Selain kedua kegiatan tersebut, PK-233 LPDP juga melakukan donasi buku untuk perpustakaan SDN 01 Ancol sebagai salah satu upaya peningkatan literasi anak.
Selain itu, Gemintang Aksara juga mengadakan webinar “Remaja Punya Asa” yang berfokus kepada peningkatan literasi digital dengan mengangkat topik “Awas Bahaya Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)!”.
Kegiatan ini diadakan pada 4 Juli 2024 dengan mengundang narasumber dari PurpleCode Collective, sebuah sebuah kolektif perempuan yang fokus pada isu gender dan teknologi. Webinar ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap KBGO yakni kekerasan yang terjadi atas dasar timpangnya relasi kuasa gender antara korban dan pelaku di ranah online.
Baca Juga: Program IISMA Beri Kesempatan Para Alumninya untuk Raih Beasiswa S-2 di Luar Negeri
KBGO terjadi lewat teknologi digital sebagai mediumnya dan tidak terbatas pada yang tersebar melalui internet. Harapannya dengan diadakannya webinar ini, kesadaran remaja terhadap KBGO meningkat sehingga angka korban KBGO dapat menurun. Perlu diketahui, berdasarkan data Komnas Perempuan, terjadi peningkatan signifikan kasus KBGO setelah pandemi, dari sebelumnya 281 kasus di 2020 menjadi 940 kasus di 2021. Beberapa bentuk kasus kekerasan yang termasuk tidak terbatas berupa pelecehan siber, publikasi informasi pribadi, hingga pemerasan seksual.
Stefhanie Chitra, ketua Divisi Proyek Sosial PK-233, mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan ini merupakan langkah kecil untuk turut serta meningkatkan kesadaran literasi anak dan remaja Indonesia.
“Dalam proses penentuan proyek sosial, kami berangkat dari kebutuhan riil generasi muda Indonesia sehingga kami, para penerima beasiswa LPDP, dapat berkontribusi secara nyata. Kami juga memprioritaskan pelaksanaan donasi buku ke daerah 3T agar pusat kegiatan sosial tidak lagi terkonsentrasi di pulau Jawa.” kata Stefhanie.