Suara.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengungkapkan Indonesia selalu kehilangan nilai ekonomi gara-gara banyakan sisa makanan terbuang (food lost and waste).
Bahkan, kerugian yang dialami RI bisa mencapai Rp 551 triliun.
"Risiko kehilangan nilai ekonomi ini mencapai Rp 551 triliun," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Jakarta, Rabu, (3/7/2024).
Tak hanya kerugian ekonomi, Menurut dia, banyak makanan yang terbuang ini juga menciptakan sampah yang menumpuk.
Baca Juga: Pemerintah Tatap Ekonomi Hijau, Fokus Investasi Hingga Lapangan Kerja Bagi Rakyat
Padahal, Suharso menilai, sisa makanan dari masyarakat ini sebenarnya bisa diolah menjadi energi.
"Pemanfaatan sisa pangan yang masih layak konsumsi juga dapat memenuhi kebutuhan energi setidaknya sebanyak 62% dari penduduk yang kekurangan energi," jelas dia.
Kemudian, bilang Suharso, upaya mengolah kembali sisa makanan ini bisa untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Setidaknya, emisi gas rumah kaca sebanyak 1.702,9 metrik ton CO2 bisa diturunkan.
"Pengelolaan sisa pangan juga berkontribusi pada penurunan emisi," katanya.
Baca Juga: Pejabat Eselon I Bappenas Jadi Penerima Bansos, Gajinya Hampir Rp40 Juta Sebulan