Suara.com - Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) terus berkomitmen untuk mengajak generasi muda Aceh mengembangkan sektor pertanian modern. Dengan semangat membangkitkan pertanian melalui modernisasi, AMANAH menggelar Talkshow bertajuk 'AMANAH AGRO TALK: Untungnya Bertani Ala Petani Milenial' di Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Talkshow ini bertujuan untuk menginspirasi dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai potensi pertanian kepada anak muda Aceh. Program AMANAH ini juga menjadi bukti nyata bahwa dengan pendekatan yang tepat, pertanian modern bisa menjadi pilihan karir yang menarik dan menjanjikan bagi generasi muda Aceh.
Talkshow yang dipandu oleh Afla Nadya ini menjadi wadah diskusi bagi anak-anak muda Aceh, menghadirkan narasumber Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Provinsi Jakarta dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) Vicky Shu.
Lalu, Ketum Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Kementan RI Sandi Octa Susila, Ketua Forum Pasar Tani Aceh Benni Baihaqi, Koordinator Wilayah Provinsi Aceh Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Kementan RI, Marzuki, Young Ambassador Program Yess 2024 Kementan RI, Haris.
Baca Juga: Apa Prestasi SYL saat Jadi Mentan? Ngeluh Tak Dipakai Jadi Bahan Pertimbangan JPU di Sidang
Dalam acara itu, Marzuki menjelaskan mengenai konsep smart farming atau sistem pertanian pintar. Menurutnya, smart farming adalah budidaya tanaman yang menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Teknologi ini memungkinkan para petani untuk mengontrol dan mengelola lahan mereka dari jarak jauh.
"Smart farming sangat cocok untuk petani milenial yang akrab dengan teknologi," ujar Marzuki ditulis Rabu (3/7/2024).
Sementara Vicky Shu menekankan pentingnya kualitas dan konsistensi dalam memasarkan produk pertanian. Ia mengingatkan anak muda Aceh agar tidak takut menghadapi kerugian ketika memulai usaha pertanian.
"Ketika kita takut rugi, artinya kita lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas. Padahal sebenarnya yang membuat konsumen tetap setia membeli produk kita adalah kualitasnya," ujar Vicky.
Benni Baihaqi menambahkan, kunci sukses dalam bersaing di pasar adalah branding yang konsisten. Menurutnya, branding yang kuat akan membuat produk pertanian lebih dikenal dan diminati oleh konsumen.
Baca Juga: Lebih Rendah dari SYL, Mantan Sekjen Kementan Dituntut 6 Tahun Penjara
"Kita harus berani melakukan branding agar produk kita dikenal dan dipercaya oleh konsumen," kata Benni, mendorong para peserta untuk berani memperkenalkan produk mereka dengan cara yang kreatif dan menarik.
Apresiasi kepada AMANAH
Sandi Octa Susila menyampaikan apresiasi atas program yang dijalankan oleh AMANAH. Dia menyebut bahwa inisiatif seperti ini sangat penting untuk meningkatkan soft skill dan hard skill para petani muda.
"Program ini merupakan titik penting dalam pengembangan pertanian di Aceh, dan saya berharap lebih banyak anak muda yang terinspirasi untuk terjun ke sektor pertanian," kata Sandi.
Semenyara Haris, menyampaikan rasa bahagianya melihat antusiasme anak muda Aceh terhadap pertanian modern.
"Pertanyaan-pertanyaan dari peserta menunjukkan semangat dan keinginan kuat mereka untuk belajar dan berkembang dalam bidang pertanian," ungkap Haris.
Para peserta, seperti Farhan Alfitrah (23) dan Fefi Suryani (22), juga mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya kepada AMANAH. Farhan berharap agar acara serupa dapat digalakkan lagi di masa mendatang.
"Acara ini sangat bermanfaat dan dapat melahirkan generasi petani yang baru untuk Aceh," ujar Farhan.