Brain Cipher Janji Buka Akses Ransomware PDN, Publik: Pemerintah Seharusnya Malu

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 02 Juli 2024 | 10:52 WIB
Brain Cipher Janji Buka Akses Ransomware PDN, Publik: Pemerintah Seharusnya Malu
Ilustrasi Hacker di Dunia - Gaji Hacker di Dunia (Unsplash/Hacker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelompok hacker atau peretas Brain Cipher, tim di balik serangan ransomware terhadap Pusat data Nasional (PDN), berjanji memberikan akses eksripsi terhadap data yang sebelumnya mereka ambil.

Dalam sebuah unggahan yang dikutip ulang oleh akun pemerhati keamanan siber dunia, @stealthmole_int menyebut, unci enkripsi untuk PDNS 2 akan dirilis pada Rabu, 3 Juli 2024 besok.

"Hari Rabu ini, kami akan memberikan kunci enkripsi PDNS 2 kepada Pemerintah Indonesia secara gratis. Kami berharap serangan ini menyadarkan pemerintah akan pentingnya meningkatkan keamanan siber mereka, termasuk merekrut SDM yang kompeten," tulis Brain Cipher.

Kelompok yang sama menegaskan, mereka tidak memiliki niat politik apapun dan murni hanya menyasar keamanan siber milik pemerintah yang lemah dan meminta tabusan atas hal itu.

Baca Juga: Desak Budi Arie Mundur dari Menkominfo? Tak Semudah Itu...

Brain Cipher juga meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kekacauan yang ditimbulkan. "Kami meminta maaf kepada publik atas segala ketidaknyamanan yang terjadi, dan kami berharap publik mengerti bahwa keputusan ini kami buat secara independen, tanpa pengaruh dari pihak mana pun," lanjut mereka.

"Kami berjanji akan merilis kunci tersebut dan tetap berpegang teguh pada apa yang kami sudah katakan," sebut Brain Cipher.

Langkah Brain Chiper lantas dianggap sebagai sikap kasihan atau mengasihani dari kelompok itu terhadap keamanan siber data penting pemerintah yang sangat lemah. Warganet di media sosial bahkan ramai-ramai menjadikan hal ini sebagai candaan dan bahan olok-olokan terhadap pemerintah, terutama Kementerian Kominfo serta BSSN.

"Hackernya sampe kasian sama Indonesia," tulis salah seorang warganet.

"Penjahatnya aja sampai kasian sama rakyat Indonesia," tulis Argianto.

Baca Juga: PDN Diobok-obok Hacker, Jokowi Ngotot Perintahkan Ini ke Menko Polhukam Hadi Tjahjanto

"Bisa jadi bahan pembelajaran. Pemerintah juga harusnya malu. Indonesia bener-bener jadi bahan tertawaan dunia siber," sambung lainnya.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebelumnya mengungkapkan gangguan pada server PDNS disebabkan oleh serangan ransomware Lockbit 3.0 varian baru bernama Brain Cipher.

Kepala BSSN Hinsa Siburian pada Juni lalu mengklaim, Ransomware Brain Cipher adalah pengembangan terbaru dari Lockbit 3.0. 

Terkait serangan tersebut, Menteri Kominfo Budi Arie menyatakan bahwa peretas meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS (sekitar Rp 130 miliar).

Serangan ini juga mengganggu layanan pada 210 instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Beberapa instansi yang terdampak antara lain Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian PUPR, LKPP, serta Pemerintah Daerah Kediri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI