Alami Kenaikan, Harga Minyak Dunia Tembus Level Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 02 Juli 2024 | 07:54 WIB
Alami Kenaikan, Harga Minyak Dunia Tembus Level Tertinggi dalam 2 Bulan Terakhir
Ilustrasi: Kilang minyak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia mengalami kenaikan hingga 2 persen pada perdagangan Senin (1/7/2024) atau Selasa pagi (WIB). Bahkan, harga minyak dunia telah mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Kenaikan ini imbas adanya harapan permintaan di pasar Amerika Serikat (AS) serta ketegangan di Timur Tengah yang terus meluas dikhawatirkan ganggu pasoko minyak global.

Seperti dinukil Reuters, Selasa (2/7/2024), harga minyak mentah jenis brent menjadi USD 86,7 per barel atau naik 1,9 persen. Sedangkan, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 2,3 persen menjadi USD 83,38 per barel.

Analis di firma penasihat energi Ritterbusch and Associates mengatakan, ketegangan Israel dan Hizbullah menjadi salah satu penyebab kekhawatiran akan pasokan minyak global.

Baca Juga: Konflik Timur Tengah Hingga Eropa Memanas Buat Harga Minyak Mentah Dunia Melonjak

"Hal itu karena terus mendapatkan dukungan dari peningkatan risiko geopolitik terkait ketegangan Israel-Hizbullah dan ekspektasi permintaan yang tinggi untuk bulan ini dengan beberapa peningkatan premi badai," kata Analis tersebut.

Sirektur berjangka energi di Mizuho Bob Yawger menilai, perang Hizbullah yang dibantu oleh Iran melawan Israel dikhawatirkan bisa memicu perang besar-besaran.

"Hizbullah dan Israel tampaknya semakin mendekati perang skala penuh yang berisiko menarik anggota OPEC Iran dan sekutu Syiahnya di Irak, Yaman, dan Suriah," ucapnya.

Selain itu, negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC bersama OPEC+, memutuskan untuk melakukan pemotongan produksi minyaknya hingga 2025.

Keputusan ini mendorong analis untguk memperkirakan defisit pasokan pada kuartal III imbas transportasi dan permintaan untuk pendingin udara selama musim panas menggerus persediaan bahan bakar.

Baca Juga: PIS Kelola 5.300 Pelaut Demi Distribusikan 161 Miliar Liter Minyak hingga LPG

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI