Suara.com - Dalam lima tahun terakhir, tren ekspor kopi tumbuh positif hampir mencapai lima persen. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan.
Dikutip dari kantor berita Antara, hari ini, Senin (1/7/2024) Menteri Perdagangan menghadiri seremoni pelepasan ekspor biji kopi dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara sebanyak lebih dari 190 ton ke Amerika Serikat.
"Saya bersyukur, bersama-sama melepas ekspor kopi sebanyak 10 kontainer dengan nilai hampir 1,5 juta dolar AS (Amerika Serikat)," jelas Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Deli Serdang.
Dipaparkannya ekspor mesti terus ditingkatkan, karena ini momentum untuk surplus komoditas unggulan di Indonesia. Salah satunya kopi.
"Saingan kita dari Amerika Latin, seperti Kolombia karena di sana memiliki dataran tinggi yang luas untuk menanam kopi," tandas Zulkifli Hasan.
Kekinian terdapat aturan deforestasi yang berlaku tahun depan terkait ekspor seperti cengkih, lada, kopi, dan minyak sawit yang bisa mengalami kesulitan masuk Uni Eropa atau Eropa Barat.
"Tapi, kami sedang bekerja keras untuk melakukan penyelesaian perjanjian di Indonesia dengan IEU-CEPA (European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement)," tandas Menteri Perdagangan.
Jika perjanjian ini selesai, produk seperti kopi, cengkih, lada, karet tidak ada lagi masalah masuk ke Eropa mau pun ke Amerika.
Di sisi lain, mutu atau kualitas kopi mesti diupayakan terbaik aar masuk kualifikasi ekspor. Yaitu dengan cara menanam secara organik sesuai permintaan pasar saat ini. Juga menjaga kualitas kopi dengan umur yang tepat untuk pemetikan, pengemasan, dan lainnya.
Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Elon Musk: Usia 12 Tahun Sudah Mulai Bisnis Perdana
Salah satu pengusaha kopi yang komoditinya diekspor ke Amerika dan dilepas Menteri Perdagangan, yaitu Ujang Iradhah Hasan menyatakan seremoni ini menjadi pemicu semangat. Yaitu menuju arah yang lebih maju di masa mendatang untuk mendukung kopi di Indonesia.