Jokowi Cari Investor Buat Food Estate, APBN Jebol?

Senin, 01 Juli 2024 | 14:05 WIB
Jokowi Cari Investor Buat Food Estate, APBN Jebol?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi lumbung pangan atau food estate di Desa Lamuk, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, pada Selasa (14/12/2021). (Foto : Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kala kunjungannya di Kalimantan Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum berencana untuk menengok berbagai wilayah garapan program lumbung pangan atau food estate. Sebab, Jokowi tengah mencari investor untuk realisasi programnya tersebut.

“Belum. Masih mencari investor, investor. Dan yang kami dorong sekarang ini adalah investasi, bukan dari APBN,” ungkapnya usai peresmian Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana Pendidikan, dikutip Senin (1/7/2024).

Pada 2020, rencana lahan food estate total 322 hektar. Dua tahun berselang, lahannya meluas lagi 340 hektar. Sementara tahun ini, pemerintah tengah mengembangkan lahan food estate seluas 338 hektar. Teranyar, luas lahan semuanya genap 1000 hektar.

Lokasinya pun tersebar di seluruh Indonesia. mulai dari Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, NTT, Papua, dan Papua Selatan.

Baca Juga: PDN Diobok-obok Hacker, Jokowi Ngotot Perintahkan Ini ke Menko Polhukam Hadi Tjahjanto

Komoditas yang ditanam pada lahan tersebut pun beragam seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jagung, kentang, padi dan lainnya.

Semula dari APBN

Awal mula program food estate, sudah ada sejak periode kedua Jokowi. Sebab adanya ancaman paceklik dari faktor kekeringan dan pandemi Covid-19.

Sejak 2019, anggaran yang disiapkan sebanyak Rp80,7 triliun. Kemudian sempat menurun menjadi Rp74,5 triliun pada 2018.

Dalam empat tahun belakangan, anggaran mercusuar Jokowi itu mulai menanjak. Pada 2021 mencapai Rp85,9 triliun, lalu 2022 sebanyak Rp88,9 triliun. Kemudian mulai naik signifikan pada 2023 menjadi Rp 100,9 triliun dan 2024 penyuntikan hingga Rp108,8 triliun.

Baca Juga: Eks Penyidik KPK Sebut Jokowi Tak Perlu Diperiksa Di Kasus Bansos Covid: Fokus Yang Terlibat Dan Terapkan Hukuman Mati

Dan kini, Jokowi mengaku sedang mencari investor untuk meneruskan proyek mercusuarnya di masa penghujung akhir kepemimpinan menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Investor Berminat?

Studi bertajuk “Analisis Implementasi Program Food Estate sebagai Solusi Ketahanan Pangan Indonesia” menunjukkan bila banyak proyek food estate Jokowi yang gagal.

Studi garapan Alsafana Rasman dkk menuliskan bila food estate di bekas lahan gambut, Kalimantan Tengah yang ditanami padi sudah dinilai gagal.

Salah satu faktornya adalah paksaan berubahnya pola tanam, sehingga hasil produksi tak maksimal hingga gagal panen. Selain itu, lahan gambut yang menjadi kawasan pertanian tergolong belum siap. Sebab masih banyak sisaan kayu dan akar.

Kurang lebih itulah yang terjadi pula pada food estate di Sumatera Utara. Melalui lahan 30.000 hektar, pemerintah menanam kentang, bawang merah dan bawang puith ada 2021 lalu.

Kegagalan tersebut lantaran kawasan yang curam, petani tidak terlibat proses tanam, dan praktik pertanian yang berdampak pada laju deforestasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI