Rp 1,8 T Pinjaman Bank Dunia Siap Dialokasikan Menteri Perhubungan untuk Infrastruktur Transportasi Dua Kota

Sabtu, 29 Juni 2024 | 16:26 WIB
Rp 1,8 T Pinjaman Bank Dunia Siap Dialokasikan Menteri Perhubungan untuk Infrastruktur Transportasi Dua Kota
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Wali Kota Medan Bobby Nasution saat meninjau Terminal Amplas [ANTARA/Juraidi].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan evaluasi pinjaman dari Bank Dunia senilai Rp1,8 triliun. Rencananya, pendanaan ini akan dikucurkan untuk Medan dan Bandung agar infrastruktur transportasi perkotaan keduanya diperbaiki.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, dengan memperbaiki infrastruktur transportasi perkotaan di Bandung (Jawa Barat) dan Medan (Sumatera Utara) maka bisa membantu meningkatkan aksesibilitas masyarakat.

"Dari dana ini, kami akan memperbaiki infrastruktur transportasi perkotaan di kedua kota, Medan dan Bandung, sehingga optimalisasi transportasi perkotaan dapat terlaksana,” jelas Budi Karya Sumadi.

Melanjutkan topik kunjungan kerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Kota Medan, ia mendorong optimalisasi transportasi massal perkotaan di Kota Medan.

Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Elon Musk: Usia 12 Tahun Sudah Mulai Bisnis Perdana

Pada Jumat (28/6/2024), Menteri Perhubungan didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution meninjau Terminal Tipe A Amplas di Medan, Sumatera Utara (Sumut), guna memastikan pengembangan transportasi perkotaan di Kota Medan.

Khusus di Kota Medan, dukungan dana Bank Dunia akan digunakan untuk pembangunan depo, atau tempat pemberhentian akhir bus.

Selain pembangunan depo, dana itu juga akan digunakan untuk perbaikan koridor Bus Rapid Transit (BRT) Kota Medan, seperti pembangunan pedestrian dan halte.

“Dana Rp 1,8 triliun bukan untuk depo saja, depo membutuhkan dana Rp 300 miliar. Perbaikan dilakukan untuk satu koridor BRT Medan yang panjangnya hampir 10 km, di mana di situ ada pedestrian, halte yang ikonik, aman, dan sebagainya. Singkat kata, bisa dikatakan bahwa ini akan menjadi suatu percontohan,” tandas Menteri Perhubungan.

Nantinya, depo bus Kota Medan yang akan dibangun akan dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Dan sejalan dengan rencana pengambilalihan BRT dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kota Medan pada 17 Agustus 2024 dan konversi BRT menjadi kendaraan berbasis listrik.

Baca Juga: Mantan CEO Amazon Tanamkan Investasi Rp 11 T, Produsen EV Ini Abaikan Elon Musk

Menhub juga membuka kesempatan bagi pihak yang berminat melakukan kerja sama pendanaan kreatif melalui penggunaan lahan yang masih tersedia di Terminal Amplas.

"Bisa membangun hotel, kantor, rumah sakit, supaya lahan yang dimiliki negara melalui Kemenhub begitu produktif,” jelas Menteri Perhubungan tentang implementasi pendukung sektor ekonomi di Terminal Amplas, Medan, Sumatera Utara .

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI