DSFI Optimis Raup Pendapatan Rp 628 Miliar di 2024

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 29 Juni 2024 | 13:38 WIB
DSFI Optimis Raup Pendapatan Rp 628 Miliar di 2024
PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) menargetkan dapat meraup pendapatan hingga Rp 682 miliar di sepanjang tahun 2024 atau mengalami peningkatan 12 persen bila dibandingkan pendapatan di sepanjang 2023.

Di sepanjang 2023, emiten pengolah hasil tangkapan laut ini membukukan pendapatan Rp 560 miliar.

Direktur Utama Dharma Samudera Fishing, Ewijaya menyebutkan, ada tiga faktor yang melandasi DSFI memasang target optimistis. 

Pertama, adanya diversifikasi produk milik DSFI, dalam artian perusahaan tidak hanya bertumpu ke satu jenis produk. Variasi produk ini mampu memitigasi fluktuasi harga maupun suplai antar produk

Baca Juga: JIEP Bukukan Pendapatan Rp 255 Miliar di 2023 Naik 126%

Kedua, pangsa pasar DSFI yang cukup besar. Saat ini pasar DSFI telah mencakup hingga 20 negara.

Ketiga, meski kondisi ekonomi masih dibayangi oleh tekanan geopolitik, Ewijaya menyebut kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih akan akomodatif. 

The Fed diproyeksi tidak akan menaikkan suku bunga, justru bank sentral AS diperkirakan bakal memangkas suku bunga pada paruh kedua 2024. Hal ini tentu berdampak positif bagi bisnis, mengingat AS merupakan pasar terbesar bagi DSFI.

“Pencapaian kami di kuartal I-2024 masih sejalan, yakni sekitar 24% dari total target,” kata Ewijaya. 

Per kuartal I-2024, DSFI membukukan pendapatan Rp 146,1 miliar. Realisasi ini menurun 2% dari realisasi pendapatan di kuartal I-2023 yang sebesar Rp 148,7 miliar.

Baca Juga: Emiten Bengkel Pesawat GMFI Raup Pendapatan USD 95,69 Juta di Kuartal I-2024

Meski memasang target pertumbuhan double digit, DSFI masih mewaspadai sejumlah faktor dan tantangan yang dihadapi DSFI tahun ini. Pertama, dari sisi pelemahan ekonomi. 

Tekanan dari tingginya tingkat inflasi di berbagai negara tujuan ekspor berpotensi menyebabkan penurunan daya beli konsumen.

Ada juga sentimen ketegangan geopolitik, terutama jika konflik di Timur Tengah berpotensi mengganggu pasar energi.

Kedua, dari sisi bahan baku. DSFI menyebut masih adanya fluktuasi pasokan bahan baku ikan karena cuaca ekstrem serta semakin ketatnya persaingan dalam perolehan bahan baku. Kondisi ini menyebabkan kenaikan harga bahan baku ikan. 

Ada juga faktor perubahan iklim yang menyebabkan perubahan rantai pengadaan bahan baku pada jenis-jenis ikan tertentu seperti tuna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI