Berbeda dengan hunian pada umumnya, rumah di townhouse ini menghadirkan langit-langit tinggi dan jendela besar sehingga membuat hunian penuh dengan cahaya alami dan sirkulasi udara yang optimal.
“Jadi bagian atasnya terbuka, ada semacam kisi-kisi yang diatur sedemikian rupa sehingga cahaya dan udara bisa masuk tapi air hujan tidak. Konsep ini bagus untuk sirkulasi udara sekaligus menghemat biaya listrik,” bebernya.
Ivan mendeskripsikan kalau tiap hunian memiliki empat lantai dan dilengkapi lift model baru dengan baterai sehingga tidak akan mati ketika listrik padam.
Dengan memiliki tiga kamar tidur dengan kamar mandi dalam, ia bilang penghuni juga masih bisa memaksimalkan loteng atau ruang di bawah atap (attic room) sesuai kebutuhan.
“Rumah ini adalah rumah yang bertumbuh, di mana masih banyak ruang yang bisa dimaksimalkan sesuai kebutuhan, misalnya attic room yang awalnya difungsikan sebagai ruang kerja, bisa juga dikonversi menjadi kamar tidur baru seiring bertambahnya anggota keluarga,“ terang Ivan.
4. Bebas Banjir
Tak dimungkiri, sejumlah kawasan di Jakarta Selatan dahulu kerap jadi langganan banjir, termasuk kawasan Wijaya. Namun, masalah ini menurut Ivan sudah teratasi seiring rampungnya proyek pembuatan gorong-gorong oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta.
“Kami sudah lakukan uji kelayakan hampir setahun dan bersyukur saat membeli lahan itu ada proyek gorong-gorong. Waktu Pemilu Februari lalu Jakarta diguyur hujan deras, lokasi townhouse kami aman, tidak ada genangan,” kata Ivan.
Meski begitu, agar memastikan lebih aman, Ivan berjanji pengembang akan menaikkan tinggi tanah setinggi 1,5 meter dari jalan dan membangun tembok setinggi 4,5 meter di sekeliling kompleks untuk keamanan dan kenyamanan penghuni.
5. Harga Terjangkau