Suara.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan bahwa Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bakal segera menuntaskan lahan sekira 2.086 hektare yang belum clean and clear di IKN.
Dikutip dari kantor berita Antara, clean and clear adalah kondisi dengan intinya jangan sampai ada masyarakat menduduki, kemudian jangan sampai belum ditangani dengan baik dan sesuai aturan.
Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan bahwa untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), dari 36 ribu hektare tanah dipersiapkan untuk pembangunan. Fokus di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), supporting system, distrik-distrik, education, cultural, dan sebagainya.
Dari 36 ribu hektare itu, ada 2.086 hektare yang masih dinyatakan belum clean and clear.
Baca Juga: Rp 13,8 T: Gaji Elon Musk dari NASA untuk Luncurkan Kendaraan Pembersih Stasiun Antariksa
Menteri ATR/BPN menyebutkan bahwa Kementerian ATR/BPN terus mengawal sosialisasi Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) bagi 2.086 hektare lahan di IKN yang masih terkendala pembebasan lahan.
"Kami terus mengawal prosesnya. Baru saja saya kemarin berkomunikasi dengan Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni yang menjalankan tugas sebagai Plt. Wakil Kepala Otorita IKN,” jelas Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono di Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada Jumat (28/6/2024).
“Kami saling berkomunikasi, saya sampaikan agar kita kawal bersama-sama terkait 2.086 hektare yang masih ada masalah. Per kemarin itu sudah dilakukan sosialisasi terkait dengan PDSK," jelasnya.
Bagi masyarakat yang ada di sejumlah lokasi tanah IKN dan perlu mendapatkan PDSK termasuk uang ganti rugi, kerohiman dan lain sebagainya ada proses dilakukan.
"Kami turut mengawal proses itu. Ada appraisal yang dikelola dengan baik, ada mekanismenya, ada tim terpadu di bawah pemerintah provinsi Kalimantan Timur termasuk di bawah Otorita IKN sendiri," papar Agus Harimurti Yudhoyono.
Baca Juga: Kekayaan Bersih Shivon Zilis, Pakar Teknologi Pasangan Elon Musk: Harga Rumah Tembus Rp 65 M
Menurutnya, tim bekerja sama dengan baik sehingga setelah tersosialisasi dengan baik tidak ada lagi masalah. Termasuk diterima secara umum oleh masyarakat.
Setelahnya lahan akan dieksekusi serta akan direlokasi dengan baik.
"Di situlah akan clean and clear semuanya, kami serahkan secara administrasi dan bisa dibangun seperti yang direncanakan OIKN,” lanjut putra pertama salah satu presiden sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
“Ada dua yang menjadi prioritas di antara 2.086 hektare tanah ini, pertama ada (lahan) Ruas Tol IKN seksi 6A dan 6B dan satu lagi untuk pengendalian banjir Sepaku," tutup Agus Harimurti Yudhoyono.