Anggaran Pemeliharan PDN Tembus Rp 700 Miliar, Kok Bisa Dibobol Hacker?

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 28 Juni 2024 | 08:37 WIB
Anggaran Pemeliharan PDN Tembus Rp 700 Miliar, Kok Bisa Dibobol Hacker?
Ilustrasi hacker (Unsplash/mbaumi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah telah menggarkan dana yang besar untuk pemeliharaan Pusat Data Nasional (PDN) atau data center. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, dana pemeliharaan PDN itu masuk dalam anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Dia memaparkan, anggaran Kemenkominfo cukup besar dibandingkan kementerian lainnya. Hingga Mei 2024, belanja Kementerian yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi itu sebesar Rp 4,9 triliun.

"Belanja Kominfo cukup besar mendekati Rp 5 triliun, atau Rp 4,9 triliun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN yang dikutip, Jumat (28/6/2024).

Bendahara Negara itu memaparkan, salah satu keperluan belanja APBN Kemenkominfo salah satunya untuk pemeliharaan PDN yang mencapai Rp 700 miliar. "Data center nasional Rp 700 miliar," imbuh dia.

Baca Juga: Kasus Peretas PDN Dibawa ke DPR: Dari Hamdalah hingga Dicap Kebodohan Gegara Sering Dibobol

Sri Mulyani menambahkan, belanja yang dikeluarkan Kemenkominfo juga untuk kapasitas satelit sebesar Rp 700 miliar, serta proyek Palapa Ring yang mencapai Rp 1,1 triliun.

Diretas Hacker

Sebelumnya pada Kamis (20/6) terjadi gangguan pada Pusat Data Nasional yang berdampak pada beberapa layanan publik. Salah satu layanan yang terdampak adalah keimigrasian.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan sejak Sabtu (22/4) layanan keimigrasian sudah pulih.

Imigrasi memutuskan untuk memindahkan pusat data (data center) 12 jam sejak gangguan teknis di PDN Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) teridentifikasi.

Baca Juga: Didesak Mundur usai Hacker Berulah, Menkominfo Budi Arie: Ah, No Comment!

Minta Uang Tebusan

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pihak yang meretas Pusat Data Nasional (PDN) dengan virus ransomware meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat.

"Iya menurut tim (meminta) 8 juta dolar AS," kata Budi Arie di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6/2024).

Ia mengatakan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar konferensi pers di Kementerian Kominfo siang hari ini terkait serangan terhadap PDN.

Budi Arie mengungkapkan serangan tersebut merupakan virus ransomware jenis baru dari lockbit 3.0.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI