Suara.com - Industri tekstil di Indonesia tengah tidak baik-baik saja. Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) menyebut 60 persen industri dan produk tekstil skala kecil-menengah sudah tak lagi beroperasi.
Sedangkan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia, mencatat 50 perusahaan tekstil sudah bangkrut.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Danang Girindrawardana mengatakan ada 13.800 pekerja tekstil terkena imbas PHK. Meski angka itu belum pasti, dia mengungkapkan PHK tersebut terjadi lantaran impor produk sangat longgar.
Hal ini tertera pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Baca Juga: Bukan Bangkrut, Penjelasan Lengkap Manajemen Sritex Soal Kondisi Perusahaan
Terlepas dari hal itu, berikut perusahaan-perusahaan tekstil yang terbesar di Indonesia.
1. Sritex
PT Sri Rejeki Isman (Sritex) adalah perusahaan manufaktur tekstil yang berintegrasi vertikal terbesar sedunia. Perusahaan ini memiliki pabrik di seluruh Pulau Jawa dengan pabrik utamanya di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pabrik utama berdiri di lahan 79 hektare dan pekerjanya mencapai 50 ribu orang. Secara keseluruhan, Sritex kini memiliki 27 pabrik benang, 5 pabrik kain celup dan finishing, 5 pabrik tenun, serta 11 pabrik seragam dan fashion.
2. Duniatex
Baca Juga: Permintaan Lesu, PHK Tekstil Tak Terbendung?
Perusahaan tekstil ini fokus pada pemintalan, penenunan, pencelupan dan finishing. Duniatex Group memiliki 18 perusahaan terbatas di beberapa lokasi.
Sebelum berganti nama menjadi Duniatex, awalnya bernama CV Duniatex yang berpusat di Surakarta, Jawa Tengah pada 1974. Lalu pada 1992, mengakuisisi PT Damaitex di Semarang.
Kini anak perusahaannya terdiri dari PT Dunia Sandang Abadi, PT Delta Merlin Dunia Tekstil, PT Delta Merlin Sandang Tekstil, PT Delta Dunia Tekstil, PT Delta Dunia Sandang.
3. Pan Brothers
Perusahaan manufaktur garmen ini berdiri pada 1980 dan mulai beroperasi setahun setelahnya. Produk utama berupa pakaian tenun, jaket tenun dan pakaian berbahan rajut.
Kantor pusat Pan Brothers berada di Tangerang, Banten. Sedangkan pabriknya tersebar di Tangerang, Bandung, Tasikmalaya, Boyolali, Sragen dan Ungaran. Sejak 2011 silam, perusahan in juga membuka cabangnya di luar negeri seperti Singapura, Taiwan dan Hongkong.
4. Indorama Synthetics
Perusahaan ini berdiri pada 1976 dan fokus pada pemintalan kapas. Kantor yang berpusat di Purwakarta, Jawa Barat ini kemudian memperluas bisnisnya ke produksi benang pintal, benang dan kain filamen poliester, serat stapel, hingga resin PET.
Indorama Synthetics melantai di bursa efek pada 1990. Perseoran ini pun menjadi eksportir bahan baku tekstil terbesar di Indonesia, terbukti dengan meraih penghargaan Primaniyarta. Pasar luar negerinya adalah Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Australia, Asia dan Timur Tengah.
5. Asia Pasific Fibers
Perusahaan tekstil yang bergerak pada industri kimia, benang serat sintesis, penenunan dan perajutan. Bahkan Asia Pasific Fibers menjadi manufaktur benang dan serat poliester terbesar 20 persen pasar nasional.
Perusahaan ini juga memasok bahan baku utama ke 250 entitas usaha tekstil domestik dan 150 entitas luar negara. Pada 1991, Asia Pasific Fibers melantai ke bursa efek.