Suara.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Uli Abshar Abdalla buka-bukaan alasan ormas keagamaan-nya langsung menerima pengeloaan tambang.
Menurutnya, batu bara merupakan anugerah Allah SWT, sehingga perlu dikelola dengan baik. Ulil Abshar juga menekankan semua pihak jangan jijik terhadap batu bara.
"Cuma pengelolaannya seperti apa, mari kita bicarakan. Tetapi menajiskan batu bara itu tidak sesuai dengan pandangan agama yang saya anut, Islam, karena ini adalah anugerah Allah untuk bangsa ini, kita kelola, bukan untuk dinajiskan," ujarnya dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta yang dikutip Kamis (27/6/2024).
Ulil menilai, Anggapan najis sebenarnya berasal dari lembaga internasional yang gencar untuk perubahan iklim.
Baca Juga: PBNU Dihujat Usai Terima Tawaran Kelola Tambang, Begini Respon Pemimpinnya
"Dalam isu climate change ini, ini (batu bara) memang barang kotor sekali. Batu bara itu dianggap najis, itu di dalam kampanye besar internasional," imbuh dia.
Namun, Ulil menegaskan, isu perubahan iklim ini memang sepenuhnya belum rampung secara ilmiah.
"Oleh karena itu kita boleh melakukan kampanye menganggap kelompok yang terjun bidang ini jahat, bagi saya itu jahat sekali," jelas dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memberikan ruang bagi organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan untuk mengelola Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).
Izin ormas kelola tambang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Baca Juga: Emiten Batu Bara BSSR Akan Bagikan Dividen Rp 903 Miliar
Namun, tak semua ormas yang menyambut kebijakan pemerintah tersebut. Dari sekian banyak ormas keagamaan yang ada di Indonesia, hingga kini baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengajukan izin Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).