JNE Lebih dari Sekedar Pekerjaan: Marsudi Wujudkan Mimpi Mulia Berkat Dedikasi dan Kejujuran

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 26 Juni 2024 | 15:40 WIB
JNE Lebih dari Sekedar Pekerjaan: Marsudi Wujudkan Mimpi Mulia Berkat Dedikasi dan Kejujuran
Head of Regional Jateng-DIY JNE, Marsudi [Hadi/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masjid Quwwatul Islam dan Pondok Tahfidz Al Qur’an Daarul Firdaus 5, bangunan berwarna putih berulir jingga ini berdiri kokoh di Jalan Sambipitu Nglipar, Ngalang, Gedang Sari, Kabupaten Gunungkidul.

Sekilas tidak ada yang spesial dari bangunan tersebut, layaknya rumah ibadah lainnya. Hanya sesekali nampak pemuda tanggung membersihkan beberapa sudut masjid yang luasnya tidak lebih dari seperempat lapangan bola itu.

Masjid Quwwatul Islam memang tidak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah untuk warga sekitar atau musafir yang sedang dalam perjalanan saja. Melainkan juga berfungsi sebagai tempat menimba ilmu agama bagi para santri serta anak-anak sekitar masjid.

Hal ini sesuai dengan harapan dari Marsudi, sosok di balik pembangunan Masjid Quwwatul Islam pada 2020 silam.

"Sewaktu masih kecil, saya kerap tidur di masjid. Karena sering ngaji sampai dipercaya untuk jadi muadzin, akhirnya saya sering di masjid. Bahkan berhari-hari tidak pulang," kenang Marsudi, saat berbincang dengan Suara.com di sela-sela kesibukannya sebagai Head of Regional JNE Jateng-DI Yogyakarta, pada Senin (24/6/2024).

Sayangnya, kondisi masjid yang menjadi rumah kedua bagi Marsudi tersebut kala itu sangat memprihatinkan, berdinding bambu dan kayu yang lapuk. Hal ini lantas menjadi motivasi Marsudi, bahwa kelak ia akan pulang dan membangun rumah Allah itu menjadi jauh lebih baik.

"Itu adalah mimpi anak kecil. Mimpi yang ternyata terus ada di pikiran saya hingga puluhan tahun. Mimpi sekaligus salah satu motivasi saya untuk terus maju," ujar Marsudi.

Masjid Quwwatul Islam [Ist]
Masjid Quwwatul Islam [hadi/Suara.com]

Perlahan tapi pasti, ketekunan Marsudi menjadikan dirinya sebagai salah satu pilar JNE, terutama di wilayah DI Yogyakarta. Ia adalah salah satu orang yang menjadi saksi hidup perjalanan JNE mulai dari pertama kali beroperasi di Yogyakarta, yakni tahun 1996 hingga saat ini.

Ibarat sahabat, Marsudi dan JNE tumbuh bersama dengan dedikasi melalui kejujuran, kedisiplinan dan visi yang memupuk kreatifitas demi masa depan. Baginya, masa depan bukanlah pertaruhan, tapi hasil dari tindakan yang dilakukan dari detik ini.

Baca Juga: Review Film 'Clouds', Sebuah Kisah Inspiratif dalam Menggapai Impian

"Saya salah satu dari lima 'orang pertama' JNE di DI Yogyakarta. Ada suka dan duka dalam perjalanan saya bersama JNE," ucap Marsudi, sembari beberapa kali matanya nampak berkaca-kaca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI