Suara.com - Perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU–FTA) diluncurkan secara resmi oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission Andrey Slepnev pada 5 Desember 2022.
Dikutip kantor berita Antara dari laman Kementerian Perdagangan RI, peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launch of the Negotiation on Free Trade Agreement between the Eurasian Economic Union and the Republic of Indonesia secara daring.
Perundingan IEAEU–FTA mencakup 11 Kelompok Kerja (Working Group). Yaitu:
- perdagangan barang
- perdagangan digital
- ketentuan legal dan isu institusional
- pengamanan perdagangan
- ketentuan asal barang
- prosedur kepabeanan
- fasilitas perdagangan
- hambatan teknis perdagangan
- pengamanan perdagangan
- sanitasi dan fitosanitasi
- hak kekayaan intelektual.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (EAEU) pada 2022 adalah minyak sawit, kopra, perangkat televisi, bagian mesin, karet alam dan kopi.
Baca Juga: Kopi Produksi UMKM Asal NTT Maju ke Festival Dunia di Copenhagen
Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari EAEU yaitu pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, batu bara, dan paduan fero.
Indonesia dan Eurasia telah menyelesaikan Putaran Pertama Perundingan IEAEU–FTA pada 3–5 April 2023 di Jakarta.
EAEU merupakan mitra dagang nontradisional Indonesia dengan total populasi sebesar 183 juta jiwa dan nilai produk domestik bruto mencapai 2,04 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
EAEU dapat menjadi hub produk-produk Indonesia di kawasan Asia Tengah dan Eropa Timur.
Perundingan IEAEU–FTA berperan penting sebagai pembuka jalan dan peluang bagi perdagangan yang lebih luas antara pelaku bisnis Indonesia dan EAEU.
Baca Juga: Punya 11 Anak Terjamin Secara Ekonomi, Elon Musk Pegang Ideologi Ini
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan proses penyusunan poin Perundingan IEAEU–FTA akan rampung dalam waktu dekat.
"IUE-Eurasia juga hanya beberapa item lagi. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan Bangladesh," jelas Menda Zulkifli Hasan selesai rapat internal IEAEU–FTA di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (25/6/2024) sore.
Mendag menyatakan bahwa surplus perdagangan Indonesia di bidang batu bara dan minyak kelapa sawit dengan Bangladesh mencapai 2 miliar dolar AS.
Salah satu poin yang sedang diselesaikan dalam IEAEU–FTA menyangkut non-batu bara dan minyak kelapa sawit. Salah satunya rencana Bangladesh untuk mengekspor tekstil.
"Kami menyatakan kalau batu bara dan minyak kelapa sawit itu tidak tergantikan. Jadi kalau akan menghitung trade perdagangan antardua negara diukur di luar minyak kelapa sawit dan batu bara. Jadi ini masih belum selesai," jelas Mendag Zulkifli Hasan.