Suara.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat melakukan pemantauan harga bahan pokok di Kabupaten Sigi.
Dikutip dari kantor berita Antara, Agus Munandar, Kepala Disperindag Sigi di Sigi, pada Selasa (25/6/2024) menyatakan bahwa sederet bahan pokok mengalami kondisi turun hara pascahari Raya Idul Adha 2024.
"Dua kali sepekan, yaitu hari Minggu dan Kamis, kami melakukan pemantauan harga di Pasar Biromaru," papar Agus Munandar.
"Sebanyak tujuh komoditi mengalami penurunan harga bahan pokok pascaidul Adha 2024 di pasaran untuk tingkat pedagang," lanjut Kepala Disperindag Sigi.
Baca Juga: Punya 11 Anak Terjamin Secara Ekonomi, Elon Musk Pegang Ideologi Ini
Di antaranya adalah harga cabai rawit akhir pekan Juni 2024, yaitu turun mencapai Rp 70.000 per kg.
Selanjutnya, adalah cabai merah keriting, yang sebelumnya mencapai Rp 80.000 per kg menjadi Rp 62.000 per kg. Berikutnya, harga cabai rawit merah menjadi Rp 70.000 per kg dari Rp 80.000 per kg, dan tomat menjadi Rp 10.000 per kg dari Rp 15.000 per k.
Harga komoditi lainnya seperti daging sapi, yang sebelumnya mencapai Rp 130.000 per kg kini menjadi Rp 125.000 per kg. Sedangkan ayam kampung Rp 60.000 per ekor, turun Rp 10.000 dari harga Rp 70.000 per ekor.
Sektor bawang merah, bila sebelumnya Rp 38.000 per kini menjadi Rp 37.000 per kg. Berikutnya, bawang putih dari Rp 45 ribu per kg kini menjadi Rp 44 ribu per kg.
"Komoditi mengalami penurunan harga disebabkan oleh turunnya permintaan masyarakat setelah Hari Raya Idul Adha dan stok yang melimpah di pasar," jelas Agus Munandar.
Akan tetapi, di sisi lain, ada harga komoditi yang justru mengalami kenaikan setelah Hari Raya Idul Adha 2024.
Baca Juga: Mi Buatan UMKM Maluku Lolos Kurasi Kementerian BUMN, Promosikan Bahan Pangan Unggulan
Yaitu bawang bombay, kini menjadi Rp 52.000 per kg, dari Rp 49.000 per kg. Kemudian kentang dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 28.000 per kg, sawi hijau menjadi Rp 10.000 per kg dari sebelumnya Rp 8.000 per kg.
"Untuk komoditi yang mengalami kenaikan harga penyebabnya adalah faktor cuaca (hujan), sehingga menyebabkan pasokan berkurang dan naiknya harga di tingkat pengepul," kata Agus Munandar.
Dan kenaikan harga beberapa komoditi ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap daya beli masyarakat.
"Harga dan ketersediaan stok komoditi yang lain masih stabil dan lancar," lanjutnya.
Untuk bahan pokok, harga beras jenis Cinta Nur Rp 16.000 per kg, Beras Kepala Rp 13.500 per kg, Santana Rp 13.500 per kg, lalu SPHP Rp 12.500 per kg.