Nasib Saham Sritex 'Mati Suri', Raksasa Tekstil Indonesia Terpuruk Utang Menggunung, Berapa Harganya?

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 23 Juni 2024 | 06:43 WIB
Nasib Saham Sritex 'Mati Suri', Raksasa Tekstil Indonesia Terpuruk Utang Menggunung, Berapa Harganya?
Sritex (YouTube/Halo Sritex) - Nasib Saham Sritex 'Mati Suri', Raksasa Tekstil Indonesia Terpuruk Utang Menggunung, Berapa Harganya?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai informasi, utang bank dan obligasi menyebabkan tumbuhnya bunga yang harus di bayar selain jumlah pokok pinjaman. Implikasinya menhakibatkan beban bunga akan menggerus pendapatan sehingga membuat kinerja profitabilitas melemah hingga memburuk.

Utang yang menumpuk ini membuat Sritex mengalami masalah serius. Jumlah utang bank dan obligasi yang dimilikinya jauh lebih tinggi dari jumlah aset yang hanya senilai US$653,51 juta (Rp10,33 triliun), sehingga perusahaan ini mengalami defisit modal.

Penurunan drastis hasil produksi Sritex ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain seperti pandemi Covid-19 yang menghantam industri tekstil secara global. Persaingan ketat yang terjadi di pasar internasional dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sangat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Nasib Saham Sritex

Perdagangan saham SRIL telah dihentikan sejak 18 Mei 2021 lalu. Itu artinya pada Juni 2024 ini telah memasuki bulan ke-37. Sementara menurut situs resmi perusahaan, laporan keuangan terakhir yang dilaporkan yaitu pada bulan September 2022.

BEI menjelaskan, bursa bisa menghapus pencatatan saham perusahaan yang tercatat jika mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan akan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan sehuah usaha, baik itu secara finansial maupun secara hukum.

Bahkan, saham perusahaan tekstil ini juga dihapus bila kinerja yang dilakukan mempengaruhi kelangsungan status sebagai perusahaan terbuka, dan tidak bisa menunjukkan indikasi pemulihan yang efektif. Adapun per 31 Oktober 2023, menurut laporan bulanan registrasi pemegang efek, jumlah pemegang saham SRIL yakni 45.892.

Harga saham Sritex terakhir pada tahun 2021 tercatat hanya 146 per lot. Padahal tahun 2015, SRIL tercatat sempat menyentuh harga 470 per lot.

Nasib Sritex sekarang terbilang miris, dahulu disanjung karena bahan dan kualitas pakaiannya. Bahkan beberapa produknya diminati untuk seragam militer di berbagai benua termasuk NATO. Segmen pasarnya pun mayoritas Internasional seperti Asia Tenggara, Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah.

Demikian tadi informasi tentang nasib saham Sritex. Semoga kondisi salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini bisa segera membaik.

Baca Juga: 4 Faktor Penyebab Sritex Terancam Bangkrut, Dulu Dipercaya NATO, Mampukah Bangkit dari Keterpurukan?

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI