Suara.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menduga penyebab tenggelamnya Kapal Pinisi KM Budi Utama arena terseret ombak.
Hal tersebut membuat kapal tidak bisa dikendalikan, karena arus kuat dan gelombang dilokasi pertemuan arus.
"Dugaan awal kapal tenggelam dikarenakan terseret sehingga tidak dapat dikendalikan, untuk itu saya himbau agar kita semua waspada dengan adanya cuaca ekstrem," ujar Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/6/2024).
Lebih lanjut Stephanus mengatakan personil dan kapal yang diturunkan yaitu Ruber Boat Basarnas dan KSOP Kelas III Labuan Bajo serta RIB Polair Polda NTT.
Baca Juga: Gaji Pokok Awak Kapal Kini Sesuai UMP Ditambah Tunjangan
Anggota Tim yg ke lapangan dari KSOP sebanyak 5 Personil, Polair 2 Personil, Basarnas 3 Personil dan TNI AL 1 Personil
"Pihak KSOP Kelas III Labuan Bajo selanjutnya mengeluarkan Notice To Mariner (NTM) dan Broadcast Securite kepada kapal-kapal yang berlayar disekitar perairan Padar dan Pulau Komodo sebagai antisipasi kecelakaan pelayaran," imbuh dia,
KSOP Kelas III Labuan Bajo juga telah mengevakuasi korban insiden tenggelamnya kapal tradisional pengangkut penumpang KM. Budi Utama yang berada di perairan Selatan Pulau Padar, Sabtu (22/6)
"Seluruh penumpang dan ABK berhasil dievakuasi dengan selamat, selanjutnya dievakusasi menuju Labuan Bajo dengan menggunakan KM. Senada Pinishi," pungkas dia.