Suara.com - Serangan siber yang menyasar server Pusat Data Nasional (PDN) di Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) sejak Kamis (20/6/2024) lalu hingga kini masih jadi sorotan.
Terkini, Polri telah melakukan asesmen atau pengumpulan data terkait penyebab lumpuhnya server Pusat Data Nasional. Polisi bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengidentifikasi penyebab gangguan tersebut.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Polri bekerja sama dengan BSSN untuk melakukan asesmen dan penelitian terkait serangan siber. Polisi akan memproses sesuai hukum jika ada tindak pidana.
Namun demikian, Kapolri tidak memberikan detail spesifik mengenai asesmen dengan BSSN, namun menegaskan bahwa kerja sama dalam menangani serangan siber terus dilakukan oleh kedua pihak. Kolaborasi ini merupakan bagian rutin dalam menangani masalah siber.
Sebagai informasi, sudah tiga hari server Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola oleh Kemenkominfo mengalami gangguan. Salah satu dampaknya yakni sistem keimigrasian error hingga menyebabkan antrean di seluruh bandara internasional di Indonesia. Dikhawatirkan, gangguan ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, termasuk dugaan potensi lolosnya pelanggar hukum.
Kebocoran data nasional ini lantas jadi sorotan publik. Warganet mempertanyakan kualitas SDM di Kemkominfo lantaran gangguan terkait berlarut-larut tanpa solusi kongrit yang ditawarkan.
Pusat data nasional hingga 56 jam mengalami gangguan tentu sangat mengganggu.
"56 jam itu down time yang teramat parah untuk kaliber PUSAT DATA NASIONAL," tulis Adhepur.
"Menteri kalo dipilih bukan karena integritas tapi berdasarkan bagi-bagi ya gini. Gak mutu," komentar warganet lain.
Baca Juga: Divonis Ringan di Kasus BTS Kominfo, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Cuma Dihukum 2,5 Tahun Bui
"Pas kaya gini. Gak ada yang pasang badan? Kemana Menkominfo?" tulis akun ikh****n.