Pusat Data Nasional Lumpuh 56 Jam, Publik Pertanyakan Kualitas Pertahanan Siber Kominfo

M Nurhadi Suara.Com
Sabtu, 22 Juni 2024 | 13:18 WIB
Pusat Data Nasional Lumpuh 56 Jam, Publik Pertanyakan Kualitas Pertahanan Siber Kominfo
Proyek Pusat Data Nasional (PDN) pertama di Indonesia yang dibangun di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (6/2/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan siber yang menyasar server Pusat Data Nasional (PDN) di Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) sejak Kamis (20/6/2024) lalu hingga kini masih jadi sorotan.

Terkini, Polri telah melakukan asesmen atau pengumpulan data terkait penyebab lumpuhnya server Pusat Data Nasional. Polisi bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengidentifikasi penyebab gangguan tersebut.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Polri bekerja sama dengan BSSN untuk melakukan asesmen dan penelitian terkait serangan siber. Polisi akan memproses sesuai hukum jika ada tindak pidana.

Namun demikian, Kapolri tidak memberikan detail spesifik mengenai asesmen dengan BSSN, namun menegaskan bahwa kerja sama dalam menangani serangan siber terus dilakukan oleh kedua pihak. Kolaborasi ini merupakan bagian rutin dalam menangani masalah siber.

Baca Juga: Divonis Ringan di Kasus BTS Kominfo, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Cuma Dihukum 2,5 Tahun Bui

Sebagai informasi, sudah tiga hari server Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola oleh Kemenkominfo mengalami gangguan. Salah satu dampaknya yakni sistem keimigrasian error hingga menyebabkan antrean di seluruh bandara internasional di Indonesia. Dikhawatirkan, gangguan ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit, termasuk dugaan potensi lolosnya pelanggar hukum.

Kebocoran data nasional ini lantas jadi sorotan publik. Warganet mempertanyakan kualitas SDM di Kemkominfo lantaran gangguan terkait berlarut-larut tanpa solusi kongrit yang ditawarkan.

Pusat data nasional hingga 56 jam mengalami gangguan tentu sangat mengganggu. 

"56 jam itu down time yang teramat parah untuk kaliber PUSAT DATA NASIONAL," tulis Adhepur.

"Menteri kalo dipilih bukan karena integritas tapi berdasarkan bagi-bagi ya gini. Gak mutu," komentar warganet lain.

Baca Juga: Menkominfo Beber Cara Melawan Judi Online: SMS Blast, Sosialisasi, dan Edukasi

"Pas kaya gini. Gak ada yang pasang badan? Kemana Menkominfo?" tulis akun ikh****n.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie, menyatakan bahwa gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) sedang dalam proses pemulihan secara bertahap. Ia meminta maaf atas gangguan yang terjadi, yang berdampak pada layanan di Bandara Soekarno-Hatta serta bandara dan pelabuhan lainnya.

Budi Arie memastikan bahwa tim sedang bekerja maksimal untuk mempercepat pemulihan. Ia menyampaikan permohonan maaf karena gangguan ini sangat mempengaruhi pelayanan publik.

Namun, Menkominfo tidak memberikan rincian tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan agar server PDN dapat kembali normal.

Sementara, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CiSSReC, Pratama Persadha, menduga bahwa gangguan ini disebabkan oleh serangan ransomware.

Menurut dia, gangguan tersebut tidak hanya mempengaruhi Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta, tetapi juga mengganggu seluruh kantor Imigrasi di Indonesia. Kemungkinan besar, gangguan ini juga berdampak pada layanan milik instansi pemerintahan lainnya.

Namun demikian, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab gangguan dari PDN yang terjadi berlarut-larut tersebut.

Keamanan siber tentu jadi poin terpenting, terutama dalam mengelola data nasional. Jika hal sepenting ini Kemkominfo masih belum mampu, maka dapat dimaklumi masyarakat mempertanyakan kualitas dari pertahanan siber di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI