Setelah PHK Tokopedia, Pengusaha Pribumi Khawatir UMKM Lokal Kalah Saing dengan Produk Impor

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 20 Juni 2024 | 09:50 WIB
Setelah PHK Tokopedia, Pengusaha Pribumi Khawatir UMKM Lokal Kalah Saing dengan Produk Impor
Ilustrasai Tokopedia. [Tokopedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia atau HIPPI merasa prihatin atas pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi di Tokopedia. HIPPI juga  menyesalkan keputusan PHK diambil sebagai jalan terakhir.

Ketua Umum HIPPI, Erik Hidayat mengatakan, seharusnya para pekerja lokal apalagi UMKM menjadi motor pertumbuhan ekonomi suatu negara di tengah tren ekonomi digital yang saat ini sedang naik daun.

"PHK yang terjadi di Tokopedia setelah diakuisisi oleh TikTok merupakan sebuah isu yang sangat memprihatinkan. Sebagai organisasi yang mendukung pengusaha lokal dan kesejahteraan tenaga kerja dalam negeri, HIPPI sangat menyesalkan keputusan ini," ujarnya yang dikutip, Kamis (20/6/2024).

Erik menyebut, soal kepemilikan Tokopedia yang saat ini saham mayoritas digenggam oleh Bytedance-Tiktok. Sebenarnya, dirinya sudah mewanti-wanti, agar platform e-commerce itu tidak sepenuhnya menyerahkan saham atau kepemilikan mereka kepada perusahaan asing, terlebih kepada raksasa teknologi asal China, TikTok. 

Baca Juga: Kemendag Turun Tangan, Cari Tahu Penyebab PHK Massal di Tokopedia

“Tanggung jawab ini juga harus dipikul oleh pemerintah dan Tokopedia, yang telah mengizinkan dan mendukung praktik jual beli Tokopedia - Tiktok ini sejak awal," bilang dia.

Erik merasa khawatir soal karakter e-commerce China yang mampu menguasai rantai produksi dalam sebuah perdagangan, baik di platform digital maupun secara bisnis konvensional. Saat ini dampaknya yang sudah terlihat ialah terjadi pengurangan karyawan atau PHK terhadap tenaga kerja lokal. 

Bukan tidak mungkin, UMKM akan terkena dampak selanjutnya. 

“Ketika eCommerce Tiongkok menguasai rantai produksi, dampaknya terhadap UMKM Indonesia bisa sangat signifikan. UMKM mungkin kesulitan bersaing dengan harga yang ditawarkan oleh produk-produk impor yang lebih murah. Hal ini dapat menyebabkan banyak UMKM lokal mengalami penurunan penjualan atau bahkan gulung tikar,” tutur Erik. 

"HIPPI dari awal sudah bersuara keras terhadap isu ini dan menyatakan kekhawatiran kami akan dampaknya. Terbukti, saat ini UMKM semakin terdesak oleh persaingan yang tidak seimbang. Pemerintah harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa UMKM mendapatkan perlindungan dan dukungan yang memadai agar mereka bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan global yang semakin ketat," sambung dia.

Baca Juga: Mendag Zulhas Tak Terima Aturannya Biang Kerok PHK Massal di Pabrik Tekstil

Sebelumnya, ByteDance Ltd sebagai induk TikTok berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja e-commerce Tokopedia. Setidaknya ada 450 pekerja di cabang e-commerce bakal di-PHK TikTok Shop mengakuisisi dengan Tokopedia pada Januari lalu.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (12/6/2024), menurut sumber Bloomberg, rencana PHK yang setara 9% dari karyawan ini akan dimulai pada bulan Juni. Sumber Bloomberg juga menyebut, jumlah karyawan yang ingin di-PHK juga tergantung perubahan kondisi.

Namun, Diperkirakan jumlah karyawan yang akan terdampak mencapai ribuan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan hampir 70% karyawan Tokopedia dianggap tidak lagi dibutuhkan.

Dari sekitar 2.772 karyawan, nantinya akan hanya beberapa ratus karyawan saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI