Kinerja Rupiah Membaik, Pagi Ini Menguat Terhadap Dolar AS

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 19 Juni 2024 | 10:04 WIB
Kinerja Rupiah Membaik, Pagi Ini Menguat Terhadap Dolar AS
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu pagi. Penguatan rupiah setelah pasar menunggu rilis neraca perdagangan domestik.

Seperti dilansir dari Antara, Rabu (19/6/2024), rupiah naik 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.387 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat (14/6) sebesar Rp16.412 per dolar AS.

"Hari ini Badan Pusat Statistik akan merilis neraca perdagangan Mei 2024. Kami memperkirakan surplus perdagangan akan menyempit menjadi 2,13 miliar dolar AS dari 3,56 miliar dolar AS pada April 2024 karena normalisasi kegiatan ekonomi setelah libur," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.

Josua memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp16.300 per dolar AS sampai dengan Rp16.450 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Juga: Rupiah Perkasa Terhadap Dolar AS di Kamis Pagi, Tapi Masih di Level Rp 16.200

Sementara itu, imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) melonjak 13-21 basis poin (bps), terutama karena meningkatnya kekhawatiran mengenai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintahan baru di kalangan investor.

Pekan lalu, rata-rata harian volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp19,32 triliun, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang mencatat rata-rata sebesar Rp11,55 triliun. Hari ini, pemerintah akan mengadakan lelang obligasi seri SBSN dengan target indikatif sebesar Rp10 triliun.

Seri yang dilelang pada lelang tersebut adalah SPNS6mo, SPNS9mo, PBS032, PBS030, PBS004, PBS039, dan PBS038.

Di sisi lain, dolar AS terdepresiasi setelah Penjualan Ritel AS Mei 2024 tercatat lebih rendah dari perkiraan. Penjualan Ritel AS pada Mei 2024 naik 0,1 persen month on month (mom), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar -0,2 persenmom, namun masih di bawah perkiraan 0,3 persen mom.

Data tersebut mengindikasikan permintaan konsumen yang cenderung rendah, sehingga mengurangi tekanan inflasi dari sisi permintaan

Baca Juga: BI dan IPDN Kampus Sumbar Kolaborasi, Gelar Sosialisasi CBP Rupiah dan Digital Payment UMKM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI