Bitcoin Dinilai Sebagai Aset yang Lebih Tahan Gelojak Politik

Irwan Febri Suara.Com
Senin, 17 Juni 2024 | 11:00 WIB
Bitcoin Dinilai Sebagai Aset yang Lebih Tahan Gelojak Politik
Dok: BTC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - CEO Indodax, Oscar Darmawan, menilai bitcoin memiliki keunggulan sebagai aset yang lebih tahan terhadap tekanan atau gejolak politik. Sehingga bisa menadi pilihan di tengah gejolak ekonomi yang tidak stabil.

“Bitcoin menawarkan keunggulan sebagai aset yang tidak terkait dengan kebijakan moneter suatu negara dan memiliki sifat desentralisasi yang membuatnya lebih tahan terhadap tekanan politik dan sanksi eksternal,” ujar Oscar Darmawan dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Pada Mei 2024, bank sentral China mengalami perlambatan signifikan dalam pembelian emas yang menandakan adanya potensi perubahan strategi di tengah peningkatan ketegangan geopolitik global dan upaya negara-negara mencari alternatif mata uang cadangan.

Sejak awal abad ke-21, China disebut telah secara konsisten membeli emas untuk mengamankan keuntungan dari surplus perdagangan dan sebagai alternatif terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Sentimen Bullish Bitcoin, Naikkan Minat Investor Institusi dan Retail

Penurunan pembelian emas menunjukkan adanya pergeseran dalam kebijakan cadangan devisa negara tersebut yang berpotensi memiliki dampak signifikan.

Mengingat terjadi pergeseran dalam geopolitik global, diversifikasi dinilai menjadi penting karena akan melindungi dari dampak negatif ketidakstabilan politik atau ekonomi di satu wilayah, serta fluktuasi nilai tukar dan inflasi.

Peningkatan ketegangan ini mendorong beberapa negara untuk mencari alternatif dalam mata uang cadangan mereka. Bitcoin dinilai bisa menjadi pilihan.

“Dalam mencari alternatif, bitcoin muncul sebagai pilihan yang menarik,” ungkap dia.

Oscar juga menyoroti bahwa bitcoin telah terbukti menjadi alat investasi yang efektif bagi investor yang mencari peluang pertumbuhan dan perlindungan terhadap fluktuasi mata uang konvensional.

Baca Juga: Soal ETF Bitcoin, CEO Indodax Berharap Indonesia Bisa Ikuti Jejak Thailand

Sebagai contoh, El Salvador menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai devisa resmi pada September 2021 di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele. Tujuan utama dari langkah ini adalah meningkatkan inklusi keuangan, menarik investasi asing, dan mengurangi biaya pengiriman uang bagi warga yang bekerja di luar negeri,

“Salvador mengintegrasikan bitcoin dalam sistem keuangan nasionalnya untuk meraih manfaat ekonomi jangka panjang,” ucap CEO Indodax.

(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI