Suara.com - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tak ambil pusing soal hengkangnya ormas Muhammadiyah dari nasabah bank syariah terbesar di Indonesia itu.
Menurut Hery hingga saat ini likuiditas BSI masih sangat aman dan tidak terpengaruh dengan aksi Muhammadiyah yang menarik keseluruhan dananya yang mencapai Rp13 triliun.
"Likuiditas kita ample. Solid, solid," ujar Hery usai konferensi pers penyelenggaraan BSI International Expo di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Meski demikian Hery hanya berbicara sangat sedikit mengenai masalah Muhammadiyah, dia enggan untuk berbicara lebih lanjut. Dirinya lebih memilih untuk menghindar.
Baca Juga: Bukan Cuma Tarik Dana, Muhammadiyah Minta Karyawan Ganti Rekening BSI Buat Gaji
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menarik dana persyarikatan yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan total mencapai Rp 13 triliun.
Penarikan dana ini diklaim sebagai langkah konsolidasi internal.
Keputusan penarikan dana ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 tertanggal 30 Mei 2024. Memo itu ditandatangani oleh Ketua Muhammadiyah Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah Muhammad Sayuti.
Selain menarik dana kelolaan tingkat pusat, PP Muhammadiyah juga menginstruksikan seluruh Badan Amal Usaha (AUM) Muhammadiyah untuk menarik dananya dari BSI.
Dalam surat itu dijelaskan bahwa penarikan dana ini dilakukan sebagai langkah konsolidasi dana persyarikatan.
Baca Juga: Tanpa Pengawalan, Kesederhanaan Ketum PP Muhammadiyah di Stasiun Ini Tuai Pujian
Dana yang ditarik tersebut nantinya akan dialihkan ke bank-bank syariah lain, seperti Bank Bukopin Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan bank-bank syariah daerah yang telah menjalin kerjasama baik dengan Muhammadiyah.
Asal tahu saja Muhammadiyah dan BSI telah menjalin kerjasama penyimpanan dana sejak tahun 2022. Saat itu, BSI ditunjuk sebagai bank utama untuk mengelola dana persyarikatan Muhammadiyah.