Menurutnya, dengan adanya konsep tersebut akan berdampak positif dalam sejumlah aspek seperti mencegah kemacetan, polusi udara, jalan rusak hingga pemutusan hubungan kerja bagi sopir truk di daerah tersebut.
Risal menambahkan konsep tersebut juga ditargetkan untuk mendukung mobilisasi logistik hasil pertanian masyarakat Sulawesi Selatan.
"Saat ini sudah terbentuk salah satu operator untuk angkutan barang, namanya Kereta Api Indonesia Timur. Secara inti, operator untuk itu sudah ada, sudah siap. Dan, konsep bagaimana rola itu sudah disiapkan, termasuk pembiayaan dan lain-lain. Angka masih didiskusikan B2B antara operator dan pemilik barang, berapa biayanya," katanya. (Antara)