Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui sampai saat ini belum ada perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur. Pembangunan di IKN kebanyakan bersumber dari duit investasi pengusaha dalam negeri.
Pernyataan paling anyar sang menteri ini terkesan plin-plan jika dibandingkan dengan ucapan sebelumnya. Arsip pemberitaan mencatat bahwa pada 23 Desember 2023 Bahlil pernah menyatakan investasi asing yang masuk ke IKN nilainya mencapai Rp50 triliun.
"Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal, investasi yang sudah masuk hampir kurang lebih sekitar Rp50 triliun," kata Bahlil di Perpustakaan Nasional, Sabtu (23/12/2023).
Hal ini kontradiksi dengan klaim investasi Rp50 triliun yang sebelumnya pernah dia sampaikan. Bahkan soal kampus elite Amerika Serikat Stanford University yang disebut bakal dibangun di IKN oleh petinggi negara tersebut.
Pada pertengahan Maret 2024 lalu, Stanford membantah isu soal pembangunan kampus mereka di IKN, terutama untuk bidang sustainibility.
Ucapan Bahlil soal belum adanya investasi asing yang masuk disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR yang dikutip, Kamis (13/6/2024). Namun, dia menambahkan adapun investasi yang dikeluarkan bersumber dari pengusaha dalam negeri untuk pembangunan IKN mulai dari rumah sakit hingga hotel.
"Investasi yang masuk di IKN sekarang pada tahap pertama itu adalah investasi PMDN semuanya. Belum ada penanaman modal asing (PMA) yang melakukan groundbreaking," ujar Bahlil dalam rapat tersebut.
Sebelum menghadiri rapat, Bahlil menyatakan dirinya baru saja kembali dari peninjauan langsung pembangunan IKN.
"Kemarin saya baru pulang dari sana, seminggu lalu. Hotel sudah hampir jadi. Rumah sakit sudah hampir jadi. Beberapa gedung-gedung untuk sarana-persarana mendasar juga sudah hampir jadi. Dan itu adalah investasi semuanya dari dalam negeri, di luar dari APBN," sambung dia.
Baca Juga: Tugas Baru Eks Kepala Otorita IKN Bambang Susantono: Datangkan Investasi Asing ke IKN
Mantan Ketua Umum Hipmi ini mengungkapkan, investasi dari dalam negeri yang terakhir kali masuk untuk IKN yaitu berasal dari Grup Bakrie yang bekerja sama dengan Pertamina.