Investasi IKN: Dulu Sesumbar Jadi Rebutan Investor Asing, Kini Disebut Sepi Peminat

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 13 Juni 2024 | 17:58 WIB
Investasi IKN: Dulu Sesumbar Jadi Rebutan Investor Asing, Kini Disebut Sepi Peminat
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain Menteri Investasi Bahlil Lahidalia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sempatmengklaim bahwa investasi di IKN Nusantara membludak sampai oversubscribed atau kelebihan kapasitas.

Ibu kota baru yang berlokasi di Kabupaten Penajam dan Kabupaten Paser Utara itu disebut Jokowi dilirik investor yang jumlahnya meningkat hingga 25 kali lipat.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam Kompas 100 CEO Forum 2022, Jumat, 2 Desember 2022 silam. Presiden saat itu sudah kelewat percaya diri menyatakan berencana mengundang 30 investor lain yang memiliki potensi menanam modal di IKN.

Namun, urung lantaran kawasan inti IKN telah habis diborong investor. Hanya saja Jokowi saat itu tidak merincikan apakah para investor datang dari dalam atau luar negeri. 

Baca Juga: Tugas Baru Eks Kepala Otorita IKN Bambang Susantono: Datangkan Investasi Asing ke IKN

Senada dengan pernyataan presiden, setahun kemudian tepatnya pada 23 Desember 2023 Menteri Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan investasi asing yang masuk ke IKN nilainya mencapai Rp50 triliun. 

"Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal, investasi yang sudah masuk hampir kurang lebih sekitar Rp50 triliun," kata Bahlil di Perpustakaan Nasional, Sabtu (23/12/2023).

Sayangnya, dua pernyataan paling optimistis soal investasi itu berubah di tahun ini. Bahlil meralat ucapannya dan justru menyebut belum ada perusahaan asing yang tertarik menjadi investor IKN. Pembangunan di IKN kebanyakan bersumber dari duit investasi pengusaha dalam negeri.

Ini artinya Bahlil berbohong soal investasi Rp50 triliun yang sebelumnya pernah dia sampaikan. Bahkan soal kampus elite Amerika Serikat Stanford University yang disebut bakal dibangun di IKN oleh petinggi negara tersebut.

Pada pertengahan Maret 2024 lalu, Stanford membantah isu soal pembangunan kampus mereka di IKN, terutama untuk bidang sustainibility. 

Baca Juga: Proyek Kebanggan Jokowi Terancam Mangkrak, Investasi Asing Nihil dan APBN Mulai Ngos-ngosan

Ucapan Bahlil soal belum adanya investasi asing yang masuk disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR yang dikutip, Kamis (13/6/2024). Namun, dia menambahkan adapun investasi yang dikeluarkan bersumber dari pengusaha dalam negeri untuk pembangunan IKN mulai dari rumah sakit hingga hotel.

"Investasi yang masuk di IKN sekarang pada tahap pertama itu adalah investasi PMDN semuanya. Belum ada penanaman modal asing (PMA) yang melakukan groundbreaking," ujar Bahlil dalam rapat tersebut. 

Sebelum menghadiri rapat, Bahlil menyatakan dirinya baru saja kembali dari peninjauan langsung pembangunan IKN.

"Kemarin saya baru pulang dari sana, seminggu lalu. Hotel sudah hampir jadi. Rumah sakit sudah hampir jadi. Beberapa gedung-gedung untuk sarana-persarana mendasar juga sudah hampir jadi. Dan itu adalah investasi semuanya dari dalam negeri, di luar dari APBN," sambung dia.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI