Suara.com - Pasar Kreatif Bandung lahir pada 2020, dan terus menunjukkan angka positif dari setiap perhelatannya. Tidak sekadar wahana menjajakan berbagai macam produk, tempat ini menjadi lokasi untuk memperluas jaringan bisnis dan kreativitas.
Dikutip dari kantor berita Antara, Linda Nurani Hapsah Penjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung menyatakan bahwa Bandung adalah kota produsen.
"Potensi yang kita miliki untuk semua pendatang ke Bandung itu harus ada, baik warga mau pun pendatang juga turis internasional berkenan lagi mengunjungi Bandung untuk menghabiskan liburannya. Hasilnya tentu pendapatan di Bandung meningkat dan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggeliat," paparnya.
Untuk 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat menghadirkan Pasar Kreatif untuk mengembangkan pasar UMKM dan mengenalkan produk-prodPasar Kreatif Bandung di:
Baca Juga: 12 Ribu Pelaku UMKM Kabupaten Penajam Paser Utara Dapat Pendampingan PT PNM
- The Kings Shopping Center (7-16 Juni 2024)
- Trans Studio Mall (14-23 Juni 2024)
- Paris Van Java (21-30 Juni 2024)
- Cihampelas Walk (28 Juni-7 Juli 2024)
- 23 Paskal Shopping Center (5-14 Juli 2024)
- Festival Citylink (12-21 Juli 2024).
Bambang Tirtoyuliono, Penjabat Wali Kota Bandung mengatakan bahwa Pasar Kreatif adalah ajang untuk mempromosikan produk-produk terbaik dan kreatif dengan tujuan memperluas akses pemasaran di tingkat nasional maupun internasional.
Kegiatan ini mampu memantik kreativitas pelaku UMKM Kota Bandung dalam memasarkan produk kebanggaannya. UMKM pun harus serius ketika mendapat dukungan seperti ini.
"Selain mempromosikan produk, kami juga ingin menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bandung. Maka pasti akan ada ekonomi yang berputar. Oleh karenanya ini momentum untuk meningkatkan perekonomian Kota Bandung," lanjut Bambang Tirtoyuliono.
Ia optimis omzet dari Pasar Kreatif Bandung 2024 yang dilaksanakan di enam mal tadi mampu meraih angka lebih besar dibandingkan tahun lalu.
"Nilai omzet, saya yakin akan lebih baik daripada tahun lalu yang mencapai Rp 9,3 miliar. Targetnya bukan hanya jual produk, akan tetapi memperbaiki produk dari segi kualitas dan juga varian," tandasnya.
Baca Juga: Atraksi Budaya Wonderful Rutong Berpotensi Kembangkan Industri Parekraf Kota Ambon
Kegiatan pameran ini menghadirkan 236 pelaku UMKM yang terkurasi dengan berbagai kategori produk. Yaitu meliputi produk fesyen, aksesoris, kuliner hingga produk dekorasi rumah.
"Jadi, saya mengajak kepada masyarakat, kepada warga di luar Kota Bandung untuk sama-sama melihat produk unggulan Kota Bandung itu banyak," pungkasnya.