Suara.com - Kertajati Hajj Festival siap digelar pengelola Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) pada 22 Juni 2024 di bandara internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Dikutip dari kantor berita Antara, bertujuan menjadi ajang promosi wisata. Di mana pihak BIJB mengajak kabupaten dan kota di wilayah aglomerasi Cirebon Raya, untuk berpartisipasi.
Kertajati Hajj Festival adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci, yang mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.
BIJB memanfaatkan festival ini untuk mengenalkan sektor pariwisata di Cirebon Raya kepada jemaah haji, mau pun para penumpang yang singgah di Bandara Kertajati.
Akan disediakan booth khusus yang menampilkan berbagai produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta kuliner dari wilayah Cirebon Raya.
"Cirebon terkenal dengan kulinernya, jadi kita buka display khusus. Bahkan untuk pertunjukan (seni budaya) juga kita buka ruang," ungkap Sri Pujiyanti, Direktur Utama PT BIJB AD di Cirebon, Rabu 12/6/2024).
Baca Juga: UMKM Kabupaten Bantul Perluas Produk Lewat Pameran, Mulai Insidentil sampai Kelas Internasional
"PT BIJB mengajak daerah di Cirebon Raya untuk meramaikan festival ini. Sehingga destinasi wisata yang ada bisa semakin dikenal luas oleh wisatawan," lanjutnya.
Dengan ramainya aktivitas di Bandara Kertajati akan meningkatkan peluang untuk mengundang wisatawan datang ke Cirebon.
BIJB sendiri datang langsung ke Cirebon pada Selasa (11/6/2024), untuk mengajak pemerintah daerah setempat agar mengikuti festival.
Tidak hanya Kertajati Hajj Festival, BIJB juga telah menyiapkan agenda untuk rute penerbangan pertama Singapura-Cirebon pada September 2024.
"Turis dan pebisnis bisa datang ke Kertajati, lalu mungkin bisa buat acara di Cirebon," tukas Sri Pujiyanti.
Wahyu Mijaya, Penjabat Bupati Cirebon menyambut baik gelaran Kertajati Hajj Festival, karena bisa menjadi program jangka pendek. Bertujuan mendongkrak kunjungan wisatawan di Kabupaten Cirebon.
Kabupaten Cirebon memiliki potensi destinasi yang tak kalah bagus dengan daerah lainnya. Misalnya wisata religi di Kecamatan Gunungjati, wisata belanja di Trusmi, wisata kuliner, dan sebagainya.
"Pada prinsipnya kami siap bekerjasama dan berkontribusi untuk BIJB. Pemerintah Kabupaten Cirebon pun tengah mengidentifikasi sekaligus menyusun program jangka panjang untuk mendongkrak potensi wisata," pungkas Wahyu Mijaya.