Punya Potensi Ratusan Triliun, Kualitas SDM RI Didorong Paham NBS

Rabu, 12 Juni 2024 | 11:49 WIB
Punya Potensi Ratusan Triliun, Kualitas SDM RI Didorong Paham NBS
Ilustrasi. Berdasarkan penelitian berbagai lembaga termasuk Mc Kinsey Indonesia diperkirakan memiliki Nature Based Solutions (NBS) atau Ecological Based Approach (EBA) yang mencapai 1,5 GT CO2eq per tahun, sekitar 112,5 triliun rupiah atau 7, 1 miliar USD.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sumber daya alamnya secara berkelanjutan dan menghasilkan pendapatan dari penjualan karbon.

Berdasarkan penelitian berbagai lembaga termasuk Mc Kinsey Indonesia diperkirakan memiliki Nature Based Solutions (NBS) atau Ecological Based Approach (EBA) yang mencapai 1,5 GT CO2eq per tahun, sekitar 112,5 triliun rupiah atau 7, 1 miliar USD.

Untuk itu Sumber Daya Manusia (SDM) RI harus didorong untuk memiliki kualitas dan pemahaman dalam menyambut era berkelanjutan.

Maka dari itu Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Fairatmos untuk pengembangan penelitian akademik, penyempurnaan teknologi dan perancangan program edukasi terkait studi keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga: Kemenko Perekonomian dan MOTIE Kolaborasi, Indonesia Peroleh Pendanaan untuk Turunkan Emisi Karbon

Penelitian akan menjadi prioritas kedua belah pihak untuk basis pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki oleh Fairatmos guna mendorong proyek Nature-based Solutions (NBS) atau solusi berbasis alam yang berkualitas.

Kedua pihak sepakat bahwa dibutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya dalam negeri terkait Nature-based solutions untuk meningkatkan kredibilitas dalam keahlian-keahlian terkait pengembangan proyek-proyek keberlanjutan lingkungan.

“Kami yakin dengan bantuan ilmu dari Fairatmos selaku pakar dapat memudahkan proses pengumpulan informasi dan data secara langsung dari lapangan.” ungkap Wakil Dekan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Dyah Rahmawati Hizbaron dikutip Rabu (12/6/2024).

Sementara itu CEO Fairatmos Natalia Rialucky Marsudi menyampaikan pada saat sesi berlangsung penelitian yang akan dihasilkan berkontribusi secara langsung untuk pengembangan teknologi Fairatmos.

Baca Juga: Begini Cara Perusahaan Swasta Kurangi Dampak Emisi Karbon

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI