Chiko Kembali ke habitat aslinya yang memiliki daya dukung baik bagi kehidupan orang utan. Kehadirannya menjadi sebagian bukti keberhasilan reklamasi. Sebuah upaya mengembalikan lahan bekas tambang sebagai area nyaman bagi satwa liar yang hidup berdampingan dengan manusia.
Menurut peneliti orang utan Dr Yaya Rayadin, Dosen Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, yang dikutip dari laman KPC, orang utan terlihat nyaman hidup di areal reklamasi pada wilayah pertambangan KPC karena merupakan areal tertutup, tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang dan memiliki keragaman pakan serta ketersediaan pohon yang memadai untuk sarang orang utan.
Hal itu terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ecositrop, di kawasan reklamasi KPC. Penelitian ini digelar pada 2012, 2018, 2021 dan masih berlangsung di 2024.
“BUMI bersama seluruh anak usaha termasuk KPC menaruh perhatian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Keberadaan orang utan dalam suatu ekosistem menjadi indikasi ekosistem yang sehat dan layak menjadi tempat hidup bagi beragam satwa lain,” ujar Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie ditulis Selasa (11/6/2024).
“Harapannya, pengelolan kawasan konservasi dapat sejalan dengan program nasional sehingga menjadi lebih efisien dan efektif,” tutup Adika.