Pertemuan Bilateral Indonesia-Tajikistan: Menteri PUPR Apresiasi Energi Hijau untuk Ekonomi

Selasa, 11 Juni 2024 | 09:53 WIB
Pertemuan Bilateral Indonesia-Tajikistan: Menteri PUPR Apresiasi Energi Hijau untuk Ekonomi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Baru Republik Tajikistan Sherali Kabir [ANTARA/HO - Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tujuannya menyatukan komitmen dalam meningkatkan kerja sama antarkedua negara.

Termasuk interaksi B to B (antarbisnis), dan penguatan kerja sama dalam bidang-bidang potensial seperti industri dan infrastruktur.

Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Tajikistan atas keberhasilan melakukan pengembangan dan rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Tajikistan memiliki PLTA Nurek dengan kapasitas terpasang lebih dari 3.000 megawatt, yang mampu menghasilkan sekitar 50 persen dari total kebutuhan energi tahunan di Tajikistan.

Pemasangan turbin baru selama proyek rehabilitasi, juga meningkatkan manfaat hingga 35 tahun dan meningkatkan kapasitas dari 40 MW menjadi 375 MW.

Indonesia sendiri, ingin mencapai Net Zero Carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan, yang dapat dicapai salah satunya melalui pembangunan bendungan PLTA.

Hingga 2024, Indonesia telah membangun sekitar 240 bendungan besar, dengan bendungan terbanyak di wilayah Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

"Menurut Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, potensi PLTA di Indonesia berpotensi meningkat hingga 16.027 MW," jelas Pak Bas.

Menteri PUPR mengapresiasi Tajikistan yang telah memiliki peta jalan (roadmap) mencapai netralitas karbon pada 2050, dan telah direalisasikan salah satunya dengan pemanfaatan dan perluasan tenaga air yang besar, yang menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Baca Juga: MMS Group Indonesia Bawa Misi Untuk Kembangkan Energi Hijau

Pada 2020 tenaga air telah menyumbang 98 persen dari pembangkitan listrik Tajikistan dan mengurangi emisi karbon yang cukup besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI