Suara.com - Dalam forum dan pameran 17th Shanghai International Exhibition of Intercity and Urban Mass, Rail+Metro China 2024 di Shanghai, Tiongkok (5-7/6/2024),
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menawarkan rencana pengembangan kereta api (KA) kepada investor.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, penawaran hadir lewat paparan bertajuk Foreseeing Indonesia: A Rail-Based Emerging Power. Dengan subjek Perkotaan Bandung, kereta bandara, dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"KA Perkotaan Bandung dipilih menjadi salah satu proyek yang ditawarkan mengingat perannya yang sangat strategis untuk mengakomodasi mobilitas masyarakat yang tinggi," jelas Risal Wasal, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Baca Juga: Investor IKN Mundur Pasca Pergantian Kepala Otorita? Begini Jawaban Menteri Bahlil
Selain KA Perkotaan Bandung, juga ditawarkan KA Bandara, dan KA perkotaan IKN kepada para peserta forum sebagai proyek potensial untuk kolaborasi
Ketiga proyek ini adalah bagian dari Rencana Strategis Ditjen Perkeretaapian 2024-2029.
"Dalam mewujudkan target Rencana Strategis (Renstra) berikutnya, kami membuka peluang bagi untuk bersama-sama memaksimalkan pembangunan sektor perkeretaapian Indonesia, termasuk tiga proyek dengan potensi ekonomi tinggi ini,” tambah Risal Wasal.
KA Perkotaan Bandung dipilih menjadi salah satu proyek yang ditawarkan mengingat perannya yang sangat strategis untuk mengakomodasi mobilitas masyarakat yang tinggi.
Sekaligus menghubungkan layanan Kereta Cepat Whoosh dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi di kawasan metropolitan.
Baca Juga: Amburadul Urus Proyek IKN, Ribuan Hektar Lahan Berstatus Sengketa
Proyek KA perkotaan Bandung diproyeksikan akan memiliki rasio pengembalian investasi (Investment Return Rate/IRR) sebesar 11,9 persen dan dukungan kelayakan atas sebagian biaya (viability gap fund) sebesar 49 persen.
“Dengan potensi sebesar ini, kami membuka peluang sekalian untuk berpartisipasi dalam proyek KA Perkotaan Bandung melalui skema kerja sama pemerintah-badan usaha (KPBU) dengan masa konsesi hingga 30 tahun,” lanjutnya.
Terkait dengan pengembangan transportasi kereta api di kawasan IKN, saat ini terdapat dua rencana proyek yang masih terbuka untuk kerja sama investasi.
Yaitu mencakup KA Bandara Sepinggan - IKN, serta KA Perkotaan IKN yang akan melayani masyarakat di kawasan baru itu.
Jalur KA Bandara Sepinggan-IKN akan melayani 5,2 juta penumpang per tahun pada 2030, dan memangkas waktu tempuh hanya 30 menit untuk jarak 46,04 km.
Jalur kereta api ini juga akan melalui pusat-pusat ekonomi Kalimantan Timur, sehingga diharapkan mampu menjadi katalisator pertumbuhan kawasan ini.
Guna mendukung rencana pengembangan KA Perkotaan IKN, Pemerintah siap memberi dukungan berupa pengadaan lahan dan pemberian viability gap fund (VGF) sebesar 49 persen dari total nilai investasi.
Dalam pameran ini, DJKA juga turut mengajak para pemangku kepentingan dan pelaku industri perkeretaapian untuk turut serta menawarkan produk dan jasa unggulan dari masing-masing perusahaan.
Badan usaha yang digandeng DJKA untuk kegiatan ini adalah PT. Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Kereta Cepat Indonesia China, PT. Kereta Commuter Indonesia, PT Celebes Railway Indonesia, dan PT Len Railway Systems.
Selain kegiatan pameran dan forum, Dirjen Perkeretaapian beserta para delegasi dari Indonesia juga mengunjungi Shanghai Engineering Research Center of Driverless Train Control of Urban Guided Transport dan Tongji University.
"Ini kesempatan baik bagi kami untuk belajar dan mengembangkan sektor perkeretaapian Indonesia sehingga bisa menjadi kekuatan baru yang dibangun di atas rel kereta api (rail-based emerging power),” tutup Risal Wasal.