Suara.com - Bendungan Sepaku Semoi yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur karya PT Brantas Abipraya (Persero) telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (3/6). Dengan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni, PJ Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, PJ Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun dan Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya, bendungan ini nantinya dapat menyuplai air untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Dipastikan, Bendungan Sepaku Semoi ini siap memasok air baku dengan kapasitas sebesar 2.000 liter per detik untuk IKN dan 500 liter per detik untuk Balikpapan. Dengan luas genangan 322 hektar dan kapasitas tamping 16,17 juta meter kubik, nantinya bendungan ini juga dapat menjadi solusi banjir di IKN,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.
Ditambahkannya lagi, Bendungan Sepaku Semoi ini juga diharapkan dapat mereduksi banjir 68 persen kawasan terdampak yakni seluas 1.700 hektar. Bendungan yang diresmikan dengan ditandai penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Bendungan ini memiliki luas genangan kurang lebih 280 hektar sehingga nantinya saat musim kemarau Bendungan Sepaku Semoi dapat menyokong suplai air. “Sehingga dengan adanya Bendungan Sepaku Semoi ini, masyarakat tak perlu lagi khawatir akan tertimpa kekeringan di area persawahan,” imbuh Sugeng Rochadi.
Tak hanya sebagai penyuplai air baku, bendungan yang memiliki tinggi 25 meter dan panjang bendungan 450 meter ini juga berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur.
“Dengan telah dirampungkannya Bendungan Sepaku Semoi ini, Brantas Abipraya menunjukkan kontribusi penuh dan semangat kami membangun infrastruktur air yang unggul di Indonesia, serta bukti peran aktif Brantas Abipraya yang selalu hadir untuk negeri dalam mempersiapkan pra sarana mendukung pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global,” tutup Sugeng Rochadi.