Suara.com - Dukung terwujudnya sumberdaya manusia andal dan berkompeten sesuai kebutuhan industri, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kukuhkan 30 peserta program beasiswa pendidikan vokasi industri setara Diploma 1 untuk program studi Teknik Pengelasan.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, mengatakan program beasiswa pendidikan vokasi industri merupakan wujud sinergi Pupuk Kaltim bersama Politeknik ATI Makassar dan BPSDMI Kementerian Perindustrian RI, guna mempersiapkan sumber daya manusia yang andal dan terampil sesuai kebutuhan industri.
Khususnya pengembangan kapasitas generasi muda di kawasan timur Indonesia, agar memiliki keterampilan dan kompetensi untuk bersaing di pasar kerja. Para peserta berasal dari berbagai daerah seperti Fakfak Papua Barat, Ternate dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pendidikan vokasi dilaksanakan dengan komposisi materi link and match dengan bekal teori hingga praktik dunia industri di Pupuk Kaltim, utamanya bidang pengelasan peralatan pabrik sesuai program studi yang diambil.
Melalui program ini, putra putri di kawasan timur Indonesia bisa memiliki kesempatan lebih luas untuk terjun langsung meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan industri, sehingga kedepan dapat meningkatkan daya saing dengan bekal yang didapat selama pendidikan.
"Selain memperoleh ijazah setara Diploma 1, seluruh peserta yang dinyatakan kompeten juga mendapatkan sertifikat profesi dari BNSP berdasarkan hasil uji kompetensi jelang kelulusan. Termasuk Sertifikat Praktik Kerja Industri (Prakerin) dari Pupuk Kaltim, sebagai bentuk pengakuan telah mengikuti pendidikan selama waktu yang ditentukan," terang Qomaruzzaman ditulis Senin (10/6/2024).
Pengembangan program pendidikan vokasi sekaligus upaya Pupuk Kaltim mendukung transformasi bisnis perusahaan dalam menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA) yang diimplementasikan melalui pengembangan kapasitas masyarakat agar siap masuk dunia kerja.
Selain pendidikan setara Diploma 1, Pupuk Kaltim juga membuka program vokasi jenjang setara Diploma 3 pada program studi Teknik Proses Industri Petrokimia, bekerjasama dengan Politeknik Industri Petrokimia Banten.
"Dan saat ini para peserta yang mengikuti program tersebut telah memasuki semester 2, dan akan selesai pada 2026 nanti sesuai masa pendidikan selama enam semester," lanjut Qomaruzzaman.
Baca Juga: Lulusan SMK Paling Banyak Jadi Pengangguran, Vokasi Sektor Hospitality Bisa Jadi Pilihan
Dirinya pun menyebut Pupuk Kaltim akan terus mendukung penguatan pendidikan vokasi di Indonesia, melalui pengembangan kapasitas keilmuan dengan memberikan kesempatan belajar langsung di tataran profesional. Hal ini selaras dengan semangat perusahaan untuk berperan sebagai agen pembangunan melalui peningkatan daya saing masyarakat agar siap masuk dunia kerja.
"Oleh karena itu pendidikan vokasi Pupuk Kaltim disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga peluang terserap di pasar kerja pun lebih terbuka seiring kemampuan yang telah dibekali selama masa studi," tandas Qomaruzzaman.
Dirinya pun mengimbau para peserta pendidikan vokasi dapat mengimplementasikan dengan baik ilmu yang didapat, sebagai nilai tambah dalam meningkatkan daya saing di pasar kerja. Baik secara keahlian maupun budaya kerja yang ditanamkan selama proses pendidikan di Pupuk Kaltim, sehingga peluang kerja yang lebih luas mampu terserap seiring kapasitas yang dimiliki oleh masing-masing lulusan.
"Terlebih di era yang kian kompetitif, sumber daya manusia adaptif dan terampil sangat dibutuhkan, dengan penguasaan soft skills yang didukung kompetensi mumpuni pada spesifikasi bidang tertentu," tambah Qomaruzzaman.
Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pupuk Kaltim untuk pelaksanaan program pendidikan vokasi yang kedua kalinya di Politeknik ATI Makassar.
Dimana sebelumnya juga menyasar para peserta dari timur Indonesia, dengan program studi Teknik Pengelasan serta Teknik Listrik dan Instalasi dengan total 25 orang. Pada tahun ini, 30 peserta yang telah menempa ilmu selama masa pendidikan juga dinyatakan lulus dengan kompetensi dan nilai sangat memuaskan.
Menurut dia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah persaingan yang semakin kompetitif, memerlukan sumberdaya manusia yang andal dan profesional agar mampu bersaing di dunia kerja. Oleh karena itu, bekal pendidikan ini menjadi salah satu upaya mendukung daya saing masyarakat, sehingga mampu terserap sesuai kebutuhan industri.
"Terima kasih atas kepercayaan Pupuk Kaltim telah menjalin kerjasama program vokasi industri, semoga bisa terus berlanjut untuk program studi yang relevan dengan bidang kami," ucap Basri.
Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan, pun menyampaikan pihaknya terus memprioritaskan program pengembangan sumberdaya manusia di bidang industri yang kompeten dan berdaya saing global. Hal ini dilaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya Pupuk Kaltim yang menunjukkan komitmen serius untuk pengembangan kapasitas masyarakat agar siap terjun di dunia kerja.
Untuk itu para wisudawan program vokasi industri Pupuk Kaltim pun diharap dapat terus mengembangkan potensi dan mengasah keterampilan, agar makin berdampak terhadap penguatan kapasitas SDM di wilayah timur Indonesia.
"Program ini wujud nyata Kemenperin menyiapkan SDM andal dan terampil sesuai kebutuhan industri. Apresiasi kepada Pupuk Kaltim yang telah memfasilitasi dan melaksanakan program ini guna mendorong penguatan kapasitas masyarakat,”ujarnya.
Mewakili peserta, Hamdan Sakir Musaad dari Kabupaten Fakfak Papua Barat, mengaku bersyukur bisa terpilih menjadi salah satu peserta program vokasi industri di Pupuk Kaltim. Kata dia, ini menjadi kesempatan baginya untuk mengasah kemampuan sesuai kebutuhan industri, utamanya di bidang Teknik Pengelasan.
Menurut Hamdan, selama pendidikan para peserta dibimbing dengan praktik langsung dunia industri, dan diarahkan mampu menguasai keterampilan secara efektif sehingga dapat menjadi bekal untuk bersaing di pasar kerja.
"Kesempatan ini sangat berharga bagi kami untuk menimba pengetahuan dan pengalaman di dunia industri. Semoga program ini terus berlanjut, dan kapasitas SDM dari wilayah timur semakin berdaya saing untuk membuka peluang yang lebih luas di dunia kerja," tutur Hamdan.