Wakil Rakyat Khawatir Penarikan Dana Muhammadiyah Picu Ketidakpercayaan Publik

M Nurhadi Suara.Com
Sabtu, 08 Juni 2024 | 16:56 WIB
Wakil Rakyat Khawatir Penarikan Dana Muhammadiyah Picu Ketidakpercayaan Publik
Bank Syariah Indonesia (BSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil rakyat atau DPRI RI turut merespon langkah Muhammadiyah yang secara mendadak menarik trilyunan dana milik organisasi itu dari Bank Syariah Indonesia.

Bahkan Menteri BUMN Erick Thohir diminta segera membenahi manajemen bank syariah terbesar milik pemerintah itu.

Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS, Amin Ak, menyatakan bahwa Erick Thohir harus segera melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen BSI. Hal ini terkait dengan langkah Muhammadiyah yang diperkirakan menarik dana sebesar Rp13 triliun hingga Rp15 triliun, yang setara dengan 4,4% hingga 5,1% dari total dana pihak ketiga (DPK).

Amin Ak menekankan bahwa meskipun masalah ini terlihat sederhana, namun sangat serius, karena penarikan dana sebesar itu bukanlah jumlah kecil dan bisa mengganggu likuiditas BSI.

Baca Juga: Sikap Petinggi Muhammadiyah Buat BSI Dituding Monopoli Perbankan Syariah, Erick Thohir Mengakui

Ia menambahkan bahwa evaluasi manajemen BSI perlu dilakukan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap bank syariah terbesar di Indonesia ini. Oleh karena itu, layanan perbankan BSI harus dioptimalkan agar kejadian serupa tidak terulang.

Kabar mengenai penarikan dana ini bermula ketika surat dari PP Muhammadiyah beredar di media sosial. Dalam surat bertanggal 30 Mei 2024 tersebut, Muhammadiyah meminta rasionalisasi dana simpanan dan pembiayaan di BSI ke bank syariah lain, seperti Bank Syariah Bukopin hingga Bank Muamalat.

Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki komitmen tinggi untuk mendukung perbankan syariah. Oleh karena itu, Muhammadiyah melakukan rasionalisasi dan konsolidasi terhadap masalah keuangannya.

Anwar Abbas mengungkapkan bahwa langkah ini diambil agar Muhammadiyah bisa berkontribusi dalam menciptakan persaingan yang sehat di antara perbankan syariah, terutama ketika dunia perbankan syariah tersebut berhubungan dengan Muhammadiyah.

Ia menilai bahwa penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak berada di BSI, sehingga secara bisnis hal ini dapat menimbulkan risiko konsentrasi atau concentration risk.

Baca Juga: Viral Debat di Rapat, Ini Adu Latar Belakang Pendidikan Nadiem Makarim vs. Anita Jacoba Gah

Selain itu, Anwar Abbas juga menyoroti bahwa penempatan dana dan pembiayaan di bank-bank syariah lainnya masih sedikit, sehingga bank lain tidak bisa berkompetisi dengan margin yang ditawarkan oleh BSI.

“Bila hal ini terus berlangsung maka tentu persaingan di antara perbankan syariah yang ada tidak akan sehat dan itu tentu jelas tidak kita inginkan,” ujar dia.

Kaisar
Sebelum digarong untuk biaya operasional tambang ormas keagamaan mending ditarik dulu. Proyek tambang bukan target dana Muhammadiyah.
Basuki
Yang sudah bisa berpikir jernih gak akan terpengaruh... Ada apa dana ditarik... Bukan karena kurang bagusnya pengelolaan... Yg jelas penjatahan kekuasaan yg gak bisa diterima... Kembali ke pribadi manusianya. Tetap maju BSI....!
Edy
Sudah jelas organisasi sebesar Muhammadiyah kurang percaya terhadap bsi maka langkah tersebut sangat tepat
5 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI