Perkuat Produksi Pangan Nasional, Kementan dan Kemendagri Dorong Indonesia Swasembada Pangan

Sabtu, 08 Juni 2024 | 09:44 WIB
Perkuat Produksi Pangan Nasional, Kementan dan Kemendagri Dorong Indonesia Swasembada Pangan
Presiden RI Joko Widodo saat meninjau lokasi lumbung pangan di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Sebagai ilustrasi [Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam Rapat Koordinasi Perluasan Areal Tanam dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Dalam Negeri bersama Menteri Pertanian di Jakarta, Jumat (7/6/2024) juga dipaparkan tentang upaya Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam memperkuat produksi pangan nasional.  Caranya melalui optimasi lahan dan pompanisasi.

Dikutip dari kantor berita Antara, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa optimasi lahan dan pompanisasi adalah langkah tepat karena terbukti menjadi solusi pasti menuju Indonesia swasembada, dan lumbung pangan dunia.

"Saat ini, semua negara mengalami penurunan produksi, di mana ada banyak negara kelaparan dan banyak saudara kita terkapar. Karena itu kita harus memitigasi secara baik dan benar mulai dari sekarang. Memiliki solusi cepat berupa optimasi dan pompanisasi," papar Andi Amran Sulaiman.

Ia menggarisbawahi bahwa sektor pertanian harus menjadi perhatian bersama, mengingat di masa mendatang Indonesia akan menghadapi iklim ekstrem termasuk kekeringan panjang. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat sehingga menjadi kunci menuju swasembada.

Baca Juga: Peroleh Julukan Bapak Pengendali Inflasi, Mendagri Tito Karnavian Menyebutkan Ilmu Pandemi COVID-19

"Dan alhamdulillah hari ini kita mendapat dukungan penuh dari Mendagri, yang Insya Allah setelah ini akan kami tingkatkan kolaborasi kita dengan pemda seluruh Indonesia," tandas Menteri Pertanian.

Sebagai catatan, Kementerian Pertanian sendiri telah mengeluarkan kebijakan jangka pendek menuju swasembada pangan seperti optimasi lahan rawa 400 ribu hektare, pompanisasi sawah 1 juta hektare, dan transformasi pertanian tradisional menuju pertanian modern 250 ribu hektare.

Senada, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta setiap kepala daerah di seluruh Indonesia agar memanfaatkan lahan tidur menjadi pertanian yang produktif, guna menciptakan ketersediaan pangan dan menuju swasembada pangan.

“Kami juga minta kepada seluruh daerah supaya lahan-lahan tidur yang tidak produktif bisa dijadikan lahan pertanian. Artinya, menambah lahan (untuk pertanian),” jelas Menteri Dalam Negeri.

Menurutnya, pemanfaatan lahan tidur menjadi pertanian produktif adalah penting, karena sangat berkaitan dengan ketahanan dan swasembada pangan.

Baca Juga: Strategi Bisnis Penerbangan "Sangat Disengaja": Singkat dan Super Murah

Pemanfaatan lahan tidur secara efektif mampu meningkatkan produksi pangan secara lokal, sehingga mampu mengurangi ketergantungan pada impor pangan, dan meningkatkan kemandirian pangan negara. Selain itu, setiap pemerintah daerah diimbau agar tidak mengubah lahan pertanian menjadi tempat bisnis.

“Kami juga akan mendorong pertanian, mempertahankan lahan yang sudah ada, jangan dikonversi menjadi daerah komersial atau yang lain-lain,” jelas Tito Karnavian.

Bagi pemerintah daerah yang sudah memiliki lahan pertanian agar lebih dioptimalkan sehingga bisa membantu dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah hingga nasional. Hal ini akan diperkuat lewat surat edaran yang akan ditujukan kepada seluruh kepala daerah yang ada di Indonesia.

Kemudian Kemendagri akan membuat tim khusus untuk melakukan evaluasi terhadap surat edaran tadi, guna mengetahui daerah mana saja yang sudah melaksanakan atau pun tidak melaksanakan dari surat edaran nantinya.

“Yang mengerjakan kami akan berikan reward, yang tidak mengerjakan, ada punishmentnya," pungkas Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI